Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Strategi agar Kantin Kejujuran Berkembang dengan Baik dan Sukses"
Perilaku anti korupsi dapat ditanamkan pada diri siswa sejak dini, salah satunya dengan mendirikan kantin kejujuran di lingkungan sekolah.
Namun pada prakteknya, sering kali kantin kejujuran yang berada di sekolah berjalan tidak sebagaimana mestinya hingga mengalami kerugian bahkan bangkrut sehingga tidak bisa beroperasi lagi.
Lantas, bagaimana strateginya agar kantin kejujuran berhasil diimplementasikan dengan baik di lingkungan sekolah?
1. Memberi Tantangan pada Peserta Didik “Berani Jajan di Kantin Kejujuran Setiap Hari dengan Jujur"
Saat peserta didik mulai enggan untuk berbelanja di kantin kejujuran. Karena, mereka merasa takut dituduh mencuri, tidak nyaman dengan CCTV, dan kurang tertarik dengan stok barang yang dijual di kantin kejujuran. Maka, sebagai pengelola atau guru, bisa memberi sebuah tantangan atau challenge.
Guru bisa beri judul tantangan itu dengan nama “Berani Jajan dengan Jujur di Kantin Kejujuran”.
Tantangan tersebut bisa dibatasi waktunya, entah 30 hari, satu semester, atau dalam waktu satu tahun pelajaran. Caranya bagaimana?
Guru bisa simpan buku tulis dan pulpen di meja yang ada di kantin kejujuran. Setiap kali berbelanja di kantin kejujuran, peserta didik harus menuliskan nama, kelas, nama barang yang dibeli, dan jumlah uang yang dibayarkan.
Setelah periode tantangan berakhir, pengelola kantin kejujuran harus mendata tulisan di buku tulis tersebut. Lalu, mengakumulasi jumlah belanja sesuai hari dari setiap nama peserta didik yang ada dalam catatan.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.