Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang Trim
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Bambang Trim adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ghostwriter Tidak Sama dengan Joki Tulisan

Kompas.com - 03/03/2023, 15:33 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Sebuah liputan investigasi yang dilakukan Kompas baru-baru ini tentang perjokian di dunia akademis, terutama dalam dunia tulis-menulis menunjukkan perjokian ini telah mengajar dari level sekolah hingga perguruan tinggi.

Dari hasil investigasi Kompas tersebut kita tahu bahwa praktik buruk ini sudah terlalu lama dibiarkan, bahkan dianggap sudah menjadi kelaziman.

Perlu diakui memang karya tulis yang ditengarai Kompas sebagai hasil joki membuat miris. Apalagi alasannya kebanyakan karena sifat malas dan pengguna jasa joki memang memiliki cukup uang.

Alhasil, antara joki dan pengguna jasa malah membentuk hubungan simbiosis mutualisme.

Di sini saya ingin membahas tentang joki yang kadang disamakan dengan penulis bayangan (ghostwriter). Saya pernah menolak dan sampai sekarang menolak bahwa joki atau calo karya tulis sama dengan terminologi ghostwriter.

Seorang mahasiswa prodi komunikasi pernah ingin mengangkat fenomena ini ke dalam karya tulis ilmiahnya dan ia menyebut para penulis itu adalah ghostwriter. Saya menyangkal hal tersebut.

Saya memosisikan ghostwriter sebagai profesi legal, yang juga saya lakoni sejak dulu hingga kini.

Ghostwriter bekerja sesuai dengan standar, kaidah, dan kode etik penulisan. Hanya beberapa jenis karya tulis yang dikerjakan seorang ghostwriter dengan konsekuensi namanya tidak dikreditkan/dicantumkan di karya tulis tersebut.

Oleh karenanya, seorang ghostwriter sangat relevan untuk mengerjakan karya tulis berikut.:

  • Profil/sosok atau biografi/autobiografi/memoar seorang tokoh;
  • Artikel populer/buku pemikiran populer yang tidak dimaksudkan untuk penilaian angka kredit/kenaikan jabatan dan kelulusan; dan
  • Karya tulis kehumasan, termasuk konten media baru.

Dalam buku PR Writing: Pengantar dan Aplikasi di Era Digital yang ditulis oleh Halida Bahri dan Masriadi Sambo (2021) terdapat satu bab khusus tentang ghostwriter.

Keduanya menyatakan bahwa praktisi PR atau Public Relation terkadang menjadi penulis bayangan--tahun 1970-1980-an muncul istilah “penulis siluman”.

Penulis bayangan di sini didefinisikan sebagai penulis yang mengerjakan karya tulis untuk keperluan orang lain dengan ciri namanya tidak disebutkan sebagai penulis.

Hal yang kerap digugat tentu persoalan etis dari penulisan yang dikreditkan atas nama orang lain ini. Bagi saya, hal tersebut etis sepanjang ada kontrak/perjanjian antara ghostwriter dan klien.

Salah satu yang jadi sorotan saya adalah persoalan gagasan dan bahan memang sudah disediakan oleh klien. Dalam hal ini klien adalah pemilik gagasan (author) dari karya tulis itu.

Jadi, seorang ghostwriter sejatinya tidak menulis dari sesuatu yang tidak ada sama sekali. Minimal terdapat gagasan dan syukur-syukur tersedia bahan yang memadai. Namun, Bahri dan Sambo memerinci bahwa ghostwriter dapat saja bekerja dari nol.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari 'Goceng'
Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari "Goceng"
Kata Netizen
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Kata Netizen
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Kata Netizen
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Kata Netizen
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Kata Netizen
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Kata Netizen
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Kata Netizen
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Kata Netizen
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Kata Netizen
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Kata Netizen
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Kata Netizen
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Kata Netizen
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Kata Netizen
Indonesia dan Tingkat Kesejahteraan Tertinggi di Dunia
Indonesia dan Tingkat Kesejahteraan Tertinggi di Dunia
Kata Netizen
Mendesak Sistem Pendukung dan Lingkungan Adaptif bagi Difabel
Mendesak Sistem Pendukung dan Lingkungan Adaptif bagi Difabel
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau