
Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Ini merupakan contoh nyata praktik diplomasi kurban yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) BMH.
Sebuah langkah kecil yang mampu memperkuat citra baik Indonesia di pentas dunia, menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkontribusi aktif dalam diplomasi melalui nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan.
Sebagai Jembatan Kemanusiaan
Pada akhirnya, kita harus menyadari sekaligus mengakui bahwa ibadah kurban bukan semata ibadah ritual yang dilaksanakan setiap tahun.
Lebih dari itu, ia merupakan jembatan bagi siapa saja yang hendak mengirimkan bantuan sebagai bentuk kepedulian sosial.
Sekarang, sudah bukan saatnya kurban dibatasi oleh teritorial, kelompok, dan perbedaan suku bangsa, tapi sudah harus melampaui batas negara, bangsa dan agama sekalipun. Kurban harus mampu menghadirkan kemaslahatan pribadi, masyarakat, bangsa, negara dan agama.
Ke depan, diplomasi kurban diharapkan bukan sekadar simbolis, tetapi sudah menjadi bagian dari strategi diplomasi luar negeri yang terintegrasi dengan misi kemanusiaan, keagamaan dan kenegaraan yang lebih luas.
Diplomasi kurban Laznas BMH harus didukung dan dikuatkan oleh pemerintah dan kita semua, masyarakat Indonesia.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ibadah Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan"
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang