Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Kira-kira apa yang membuat setiap tingkap pendidikan, dari TK hingga SMA mengadakan acara wisuda?
Bukan hanya itu, setiap kali acara wisudanya, para siswa ini didandani layaknya mahasiswa yang lulus kuliah: lengkap dengan toga, topi toga, dan lain-lainnya.
Nah, kalau mengingat dulu sewaktu sekolah pada awal 2000an, sepertinya sederhana saja. Tak ada ritual wisuda. Ketika kabar lulus disampaikan, para siswa hanya mengenakan baju seragam sekolah dan bahkan baju bebas.
Namun, dewasa ini, acara wisuda di bangku TK menjadi pemandangan yang lumrah. Pada satu sisi terlihat gagah dan menarik ketika pakaian wisuda itu dipakai oleh anak-anak.
Namun di sisi lain ada hal yang patut direfleksikan. Acara wisuda di bangku TK di mana siswa mengenakan pakaian wisuda dengan lengkap perlu dievaluasi dan direfleksikan secara mendalam.
Refleksi paling pertama adalah makna di balik pakaian tersebut. Pakaian wisuda bukan sekadar hiasan, tetapi mengandung pesan tersendiri.
Hemat saya, pakaian wisuda tak hanya menyimbolkan tanda akhir dari masa sekolah, tetapi lebih dari itu, itu mengingatkan kerja keras dan perjuangan yang telah ditempuh oleh seseorang selama masa sekolah.
Menjadi pertanyaan lanjut tentang pemaknaan anak TK pada pakaian wisuda yang dipakai. Apakah anak-anak seusia masa TK memahami pakaian yang mereka kenakan?
Belum tentu, secara umum mereka melihat dan memahami secara baik makna pakaian wisuda itu secara mendalam. Dengan itu, terlihat tak nilai yang bisa dipetik dari pemakaian pakaian wisuda tersebut.
Kalau direnungkan lebih jauh pakaian wisuda bisa menjadi alat memotivasi diri. Dalam mana, dengan melihat berpakaian wisuda, kita berpacu untuk tak menyia-nyiakan apa yang telah tercapai.
Perlu usaha dan kerja keras agar pakaian wisuda itu dimaknai lewat upaya untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan di tempat kerja atau lewat bekerja.
Refleksi kedua adalah tentang tujuan dari proses pendidikan formal. Biasanya sudah tertanam dalam benak bahwa tamat dari bangku kuliah dengan acara wisuda salah satu tujuan dari proses pendidikan formal.
Cukup menarik dan mendalam ketika pakaian itu dipakai ketika setelah menyelesaikan secara total masa kuliah dan bukannya setiap akhir proses pendidikan dari bangku TK hingga bangku SMA. Ketika ditempatkan di akhir masa kuliah, ada dorongan untuk mengejar tujuan tersebut.
Paling tidak, ada bayangan dan mimpi yang terbangun bahwa di kemudian waktu bisa memakai pakaian wisuda sehabis masa kuliah. Nilai tujuan dari proses pendidikan formal terbentuk di mana harus menyelesaikan bangku kuliah.
Akan tetapi, ketika pakian wisuda dipakai setiap kali masa akhir pendidikan formal mulai dari TK hingga SMA, bisa jadi, ada kecenderungan untuk melupakan tujuan dari proses pendidikan formal.