Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gobin Dd
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Gobin Dd adalah seorang yang berprofesi sebagai Buruh. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Wisuda TK Lengkap dengan Toga dan Lainnya, Belebihan?

Kompas.com - 20/06/2025, 14:38 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Kira-kira apa yang membuat setiap tingkap pendidikan, dari TK hingga SMA mengadakan acara wisuda

Bukan hanya itu, setiap kali acara wisudanya, para siswa ini didandani layaknya mahasiswa yang lulus kuliah: lengkap dengan toga, topi toga, dan lain-lainnya.

Nah, kalau mengingat dulu sewaktu sekolah pada awal 2000an, sepertinya sederhana saja. Tak ada ritual wisuda. Ketika kabar lulus disampaikan, para siswa hanya mengenakan baju seragam sekolah dan bahkan baju bebas.

Namun, dewasa ini, acara wisuda di bangku TK menjadi pemandangan yang lumrah. Pada satu sisi terlihat gagah dan menarik ketika pakaian wisuda itu dipakai oleh anak-anak.

Namun di sisi lain ada hal yang patut direfleksikan. Acara wisuda di bangku TK di mana siswa mengenakan pakaian wisuda dengan lengkap perlu dievaluasi dan direfleksikan secara mendalam.

Refleksi paling pertama adalah makna di balik pakaian tersebut. Pakaian wisuda bukan sekadar hiasan, tetapi mengandung pesan tersendiri.

Hemat saya, pakaian wisuda tak hanya menyimbolkan tanda akhir dari masa sekolah, tetapi lebih dari itu, itu mengingatkan kerja keras dan perjuangan yang telah ditempuh oleh seseorang selama masa sekolah.

Menjadi pertanyaan lanjut tentang pemaknaan anak TK pada pakaian wisuda yang dipakai. Apakah anak-anak seusia masa TK memahami pakaian yang mereka kenakan?

Belum tentu, secara umum mereka melihat dan memahami secara baik makna pakaian wisuda itu secara mendalam. Dengan itu, terlihat tak nilai yang bisa dipetik dari pemakaian pakaian wisuda tersebut.

Kalau direnungkan lebih jauh pakaian wisuda bisa menjadi alat memotivasi diri. Dalam mana, dengan melihat berpakaian wisuda, kita berpacu untuk tak menyia-nyiakan apa yang telah tercapai.

Perlu usaha dan kerja keras agar pakaian wisuda itu dimaknai lewat upaya untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan di tempat kerja atau lewat bekerja.

Refleksi kedua adalah tentang tujuan dari proses pendidikan formal. Biasanya sudah tertanam dalam benak bahwa tamat dari bangku kuliah dengan acara wisuda salah satu tujuan dari proses pendidikan formal.

Cukup menarik dan mendalam ketika pakaian itu dipakai ketika setelah menyelesaikan secara total masa kuliah dan bukannya setiap akhir proses pendidikan dari bangku TK hingga bangku SMA. Ketika ditempatkan di akhir masa kuliah, ada dorongan untuk mengejar tujuan tersebut.

Paling tidak, ada bayangan dan mimpi yang terbangun bahwa di kemudian waktu bisa memakai pakaian wisuda sehabis masa kuliah. Nilai tujuan dari proses pendidikan formal terbentuk di mana harus menyelesaikan bangku kuliah.

Akan tetapi, ketika pakian wisuda dipakai setiap kali masa akhir pendidikan formal mulai dari TK hingga SMA, bisa jadi, ada kecenderungan untuk melupakan tujuan dari proses pendidikan formal.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Selain 'Ramah', Apa yang Dibutuhkan Siswa Baru saat MPLS?
Selain "Ramah", Apa yang Dibutuhkan Siswa Baru saat MPLS?
Kata Netizen
Kalau Sudah 'Uang Kita', Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kalau Sudah "Uang Kita", Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kata Netizen
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Kata Netizen
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Kata Netizen
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Kata Netizen
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Kata Netizen
Melihat dengan Jelas Paradoks 'Needing Nothing Attracts Everything'
Melihat dengan Jelas Paradoks "Needing Nothing Attracts Everything"
Kata Netizen
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Kata Netizen
'Kangkung Cabut', Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
"Kangkung Cabut", Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
Kata Netizen
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Kata Netizen
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Kata Netizen
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Kata Netizen
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Kata Netizen
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Kata Netizen
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main 'Push Bike'
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main "Push Bike"
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau