
Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Bangunlah Pendidikan Karakter yang Mindful
Yuk, jadikan Tahun Ajaran Baru ini bukan ajang belanja besar-besaran. tapi ajang menata niat dan semangat baru.
Sampaikan pada anak-anak bahwa belajar itu butuh hati yang tulus. bukan tergantung perlengkapan yang mewah dan mulus.
Penting bagi kita semua ---guru, orangtua, bahkan siswa--- untuk mulai mengubah cara pandang terhadap simbol-simbol kesuksesan. Bahwa sukses itu bukan soal tampil wah tapi soal bisa bertahan dalam keterbatasan dan tetap bisa berbagi.
Ajarkan anak untuk mencintai barang yang mereka miliki, merawatnya, dan tidak mudah tergoda dengan tren konsumtif ala FOMO atau YOLO. Karena yang baik itu YONO (you only need one).
Anak yang memiliki kesadaran ini akan tumbuh menjadi pribadi yang bijak, tidak mudah iri dengan teman-temannya, dan tahu diri dalam berbagai situasi.
Kalau dalam pepatah Minangkabau, dikenal dengan anak-anak yang "Tau jo untuang" atau sadar diri dan mawas diri.
Ketika anak mampu memahami kondisi keuangan orangtua tanpa banyak menuntut maka itu adalah tanda kecerdasan emosional yang luar biasa.
Mari kita bangun generasi yang tangguh bukan karena barang barunya. tapi karena karakternya yang luar biasa.
Mari bentuk anak-anak kita menjadi pribadi yang memahami arti cukup, tidak berlebih-lebihan, tidak mubazir, bersyukur atas yang dimiliki, dan tahu kapan harus berjuang untuk mendapatkan sesuatu.
Kita tak ingin anak-anak kita tumbuh menjadi "budak konsumerisme". Sebaiknya jadi anak-anak tangguh yang siap menghadapi dunia nyata.
Tahun Ajaran Baru bukan sekadar soal ganti seragam dan beli perlengkapan sekolah yang baru. Tapi soal ganti semangat dan cara berpikir yang lebih bijak dan terbuka.
Sekolah adalah tempat tumbuh, bukan ajang kompetisi sosial, pansos ataupun flexing. Yang penting bukan apa yang kamu pakai, tapi siapa dirimu yang sebenarnya.
Teruslah mengedukasi anak-anak kita dan mulai dari hal kecil. Gunakan barang lama yang masih bisa dipakai dan banggalah karena itu semua. Sebab sesungguhnya yang baru itu bukan tas, sepatu, atau seragam.
Nah, yang baru adalah semangat, niat, dan cara pandang yang lebih bijak menuju masa depan. Insya Allah.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Masuk Sekolah (Tak) Harus Serba Baru"
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang