Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yulius Roma Patandean
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yulius Roma Patandean adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan

Kompas.com - 31/10/2025, 09:18 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Paket makan siang di sekolah di Korea SelatanKompasianer Yulius Roma Patandean Paket makan siang di sekolah di Korea Selatan

Bisakah sebuah kebiasaan makan sederhana ikut menyelamatkan lingkungan?

Pertanyaan ini terlintas ketika saya melihat bagaimana sekolah-sekolah di Korea Selatan, termasuk yang saya kunjungi di Pulau Jeju tahun 2024 lalu, begitu disiplin dalam mengelola sisa makanan.

Di negeri ginseng itu, “clean eating” bukan sekadar gaya hidup sehat, tapi juga bagian dari kesadaran kolektif untuk mengurangi limbah.

Konsep ini hidup di keseharian masyarakat—termasuk di lingkungan sekolah—melalui sistem yang tegas, terukur, dan terintegrasi.

Di Jeju, saya menyaksikan sendiri bagaimana para siswa di Jejuseo Middle School begitu terbiasa menghabiskan seluruh makanan di piring mereka. Tidak ada yang tergesa-gesa, tapi juga tak ada yang bersisa.

Kebiasaan ini bukan semata karena disiplin pribadi, melainkan karena mereka tumbuh dalam sistem pengelolaan sampah makanan yang sangat ketat dan transparan.

Korea Selatan menerapkan kebijakan “Pay as You Throw” (bayar sesuai sampah yang dibuang).

Artinya, setiap rumah tangga, sekolah, hingga restoran harus membayar sesuai jumlah atau berat sampah makanan yang mereka hasilkan. Semakin banyak sisa makanan yang dibuang, semakin besar biaya yang harus dikeluarkan.

Yang menarik, pembayaran ini dilakukan secara modern—menggunakan mesin pintar berteknologi RFID atau kantong sampah prabayar.

Bahkan, selama di sana, saya sendiri sempat menggunakan kartu transportasi T-Money untuk membayar biaya pembuangan sisa makanan.

Sistem ini membuat semua orang, termasuk anak-anak, berpikir dua kali sebelum membiarkan nasi tersisa di piring.

Selain faktor ekonomi, pendidikan berperan besar dalam membentuk kebiasaan ini. Di sekolah-sekolah Korea Selatan, pengelolaan sampah makanan diajarkan sejak dini melalui kegiatan dan kampanye yang konsisten.

Saya sempat menyaksikan satu kegiatan bertajuk “No Plate Waste Day”, hari tanpa sisa makanan, yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru. Di ruang makan sekolah, terpampang berbagai poster dengan pesan sederhana namun kuat:

“Menyisakan makanan sama dengan membuang uang ke tempat sampah.”

Kalimat itu bukan sekadar slogan, tapi menjadi bagian dari nilai moral yang ditanamkan dalam pelajaran etika dan kewarganegaraan.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Kata Netizen
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kata Netizen
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Kata Netizen
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Kata Netizen
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Kata Netizen
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Kata Netizen
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Kata Netizen
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Kata Netizen
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Kata Netizen
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Kata Netizen
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
Kata Netizen
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Kata Netizen
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Kata Netizen
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Kata Netizen
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau