Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irmina Gultom
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Irmina Gultom adalah seorang yang berprofesi sebagai Apoteker. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Penting Diketahui, Simak Cara Cermat Memilih Obat Flu

Kompas.com - 16/10/2022, 12:47 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ayo Cerdas Memilih dan Mengkonsumsi Obat Flu!"Mengalami flu ataupun pilek di tengah masa pandemi memang bikin serba salah. Masalahnya gejalanya yang hampir sama dengan Covid-19, kerap kali membuat cemas dan paranoid.

Perlu diketahui, bahwa sebenarnya flu dan pilek itu berbeda. Meski keduanya menyerang saluran pernafasan, namun keduanya berasal dari virus yang berbeda.

Dikutip dari cdc.gov, jika flu disebabkan oleh virus Influenza (Influenza A dan Influenza B), maka pilek biasanya disebabkan oleh vrius jenis Rhinovirus.

Cara penularan flu maupun pilek biasanya melalui udara atau percikan ludah saat penderita berbicara atau bersin.

Namun demikian, gejala yang dialami penderita flu biasanya lebih berat dibandingkan pilek.

Penderita flu biasanya mengalami demam hingga beberapa hari, merasa lemah, menggigil, nafsu makan menurun, bersin, dan sakit kepala. Beberapa penderita flu bahkan bisa saja mengalami komplikasi seperti pneumonia (radang paru).

Sementara, penderita pilek biasanya jarang mengalami demam dan akan segera pulih setelah minum obat dan beristirahat dalam waktu 1 sampai 3 hari.

Cerdas Memilih dan Mengonsumsi Obat Flu

Perlu diketahui, baik flu maupun pilek disebabkan oleh virus. Sehingga, terapi obat yang digunakan seharusnya adalah antivirus, bukan antibiotik.

Antibiotik bisa diberikan jika memang ada indikasi infeksi bakteri sebagai penyakit penyerta.

Penggunaan antibiotik secara sembarangan dapat berpotensi menimbulkan resistensi antibiotik.

Resistensi antibiotik hanya akan berujung pada kerugian bagi pasien seperti pengobatan yang lebih lama dan sulit karena membutuhkan antibiotik jenis lain yang lebih kuat dan cost yang lebih besar. Dan sama halnya dengan antibiotik, penggunaan antivirus juga harus sesuai diagnosa supaya terapinya tepat.

Sebetulnya penyakit flu dapat sembuh dengan sendirinya tanpa menggunakan obat, yakni dengan meningkatkan imunitas (daya tahan tubuh) melalui istirahat yang cukup, asupan gizi seimbang, konsumsi buah dan vitamin, serta banyak minum air putih.

Namun, jika flu dirasa sudah mengganggu aktivitas, maka mengonsumsi obat flu dapat menjadi solusi.

Lantas, bagaimana cara tepat memilih obat flu yang dapat dibeli bebas di apotek?

1. Analgesik dan Antipiretik

Obat ini digunakan untuk menurunkan demam (antipiretik) dan meredakan nyeri (analgesik) seperti sakit kepala dan nyeri otot. Contohnya adalah Paracetamol, Ibuprofen, Acetosal.

2. Dekongestan

Obat ini bertujuan untuk mengurangi hidung tersumbat yang bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di hidung sehingga melegakan hidung tersumbat akibat pembengkakan mukosa. Contohnya adalah Phenylpropanolamine (PPA), Phenylephrine, Pseudoephedrine, dan Ephedrine.

3. Antihistamin

Golongan obat ini digunakan untuk mengobati batuk atau pilek yang disebabkan alergi. Contohnya Chlorpheniramine Maleate/CTM, Prometazin, Tripolidine, Diphenhydramine.

Perlu diingat, obat-obat flu mengandung antihistamin ini dapat menyebabkan kantuk.

Oleh sebab, sebaiknya penderita flu tidak mengendarai kendaraan bermotor setelah mengonsumsi obat flu.

4. Antitusif

Obat golongan antitusif bekerja dengan menaikkan ambang rangsang batuk dan menekan pusat batuk. Contohnya Noscapine, Dexthromethorphan HBr, Diphenhydramine HCl, Noscapine.

5. Ekspektoran

Obat ini bekerja mengatasi batuk dengan meningkatkan sekresi (pengeluaran) cairan saluran nafas, mengencerkan dan mempermudah pengeluaran dahak.

Jangan lupa minum air yang banyak untuk membantu mengencerkan dahak saat mengonsumsi obat ini.

Beberapa contoh obat ekspektoran misalnya Bromhexine, Glyceril Guaiacolat, Succus Liquiritae, Ammonium Chloride.

Sebagai informasi, obat-obat flu yang beredar banyak yang merupakan komposisi dari beberapa golongan obat di atas.

Contoh, jika sudah mengkonsumsi obat yang mengandung kombinasi Paracetamol-Phenylpropanolamine HCl-CTM, sebaiknya jangan lagi minum Paracetamol tunggal.

Jika demam masih berlanjut selama lebih dari 3 hari setelah pengobatan, sakit tenggorokan bertambah parah, batuk tidak membaik setelah 1 hingga 2 minggu, dan nyeri otot tidak kunjung hilang, sebaiknya hentikan swamedikasi dan segera berkonsultasi ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com