Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Kabar duka yang cukup membuat saya terhenyak, datang pagi ini, 5 September 2024, Ekonom Senior Universitas Indonesia, Faisal Basri meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada Kuningan Jakarta Selatan dalam usia 65 tahun.
Bagi saya, Almarhum adalah sosok guru yang baik, penuh dedikasi dan luar biasa berintegritas. Ia meninggalkan warisan berharga berupa pemikiran kritis, analisis tajam, dan dedikasi tak kenal lelah untuk memperjuangkan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lahir di Bandung pada 6 November 1959, Faisal Basri menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dan Vanderbilt University, Amerika Serikat. Beliau kemudian mengabdikan dirinya sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), serta menjadi peneliti di LPEM-UI dan INDEF, juga dikenal sebagai pengamat ekonomi yang disegani.
Selain itu, Faisal Basri juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, memperjuangkan hak-hak rakyat kecil dan mendorong transparansi serta akuntabilitas dalam pemerintahan.
Beliau pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2011, sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Sepanjang kariernya, Faisal Basri dikenal karena keberaniannya dalam menyuarakan kritik konstruktif terhadap kebijakan ekonomi pemerintah, tanpa pandang bulu.
Dirinya tidak segan untuk mengungkap ketidakadilan, inefisiensi, dan potensi korupsi yang dapat merugikan kepentingan rakyat. Analisisnya yang tajam dan berbasis data selalu menjadi rujukan bagi para pembuat kebijakan, akademisi, dan masyarakat luas.
Pemikiran-pemikirannya tentang ekonomi Indonesia terutama yang berkaitan dengan kemandirian ekonomi, keadilan sosial dan pemerataan pembangunan, transparansi dan akuntabilitas, serta penguatan demokrasi dan partisipasi publik, kerap menghiasi ruang publik, lewat tulisan dan berbagai kesempatan lain secara audio visual di layar kaca atau podcast maupun seminar-seminar ekonomi, dengan suaranya yang sangat khas ia menyampaikan pemikirannya tersebut.
Kepergian Faisal Basri meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan, dan seluruh masyarakat Indonesia. Namun, warisannya berupa pemikiran kritis, semangat juang, dan dedikasi untuk Indonesia yang lebih baik akan terus menginspirasi generasi mendatang.
Selamat jalan, Faisal Basri. Terima kasih atas segala kontribusi dan pengabdiannya untuk bangsa dan negara. Semoga semangat ini terus hidup dalam diri kita semua.
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Sesungguhnya kami adalah milik Allah, hanya Kepada-Nya kami akan kembali.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Selamat Jalan Faisal Basri, Ekonom Penuh Integritas Itu Telah Pergi"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.