Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Efwe
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Efwe adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Faisal Basri, Guru yang Baik dan Penuh Dedikasi

Kompas.com - 06/09/2024, 18:00 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Kabar duka yang cukup membuat saya terhenyak, datang pagi ini, 5 September 2024, Ekonom Senior Universitas Indonesia, Faisal Basri meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada Kuningan Jakarta Selatan dalam usia 65 tahun.

Bagi saya, Almarhum adalah sosok guru yang baik, penuh dedikasi dan luar biasa berintegritas. Ia meninggalkan warisan berharga berupa pemikiran kritis, analisis tajam, dan dedikasi tak kenal lelah untuk memperjuangkan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lahir di Bandung pada 6 November 1959, Faisal Basri menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dan Vanderbilt University, Amerika Serikat. Beliau kemudian mengabdikan dirinya sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), serta menjadi peneliti di LPEM-UI dan INDEF, juga dikenal sebagai pengamat ekonomi yang disegani.

Selain itu, Faisal Basri juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, memperjuangkan hak-hak rakyat kecil dan mendorong transparansi serta akuntabilitas dalam pemerintahan. 

Beliau pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2011, sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Sepanjang kariernya, Faisal Basri dikenal karena keberaniannya dalam menyuarakan kritik konstruktif terhadap kebijakan ekonomi pemerintah, tanpa pandang bulu. 

Dirinya tidak segan untuk mengungkap ketidakadilan, inefisiensi, dan potensi korupsi yang dapat merugikan kepentingan rakyat. Analisisnya yang tajam dan berbasis data selalu menjadi rujukan bagi para pembuat kebijakan, akademisi, dan masyarakat luas.

Pemikiran-pemikirannya tentang ekonomi Indonesia terutama yang berkaitan dengan kemandirian ekonomi, keadilan sosial dan pemerataan pembangunan, transparansi dan akuntabilitas, serta penguatan demokrasi dan partisipasi publik, kerap menghiasi ruang publik, lewat tulisan dan berbagai kesempatan lain secara audio visual di layar kaca atau podcast maupun seminar-seminar ekonomi, dengan suaranya yang sangat khas ia menyampaikan pemikirannya tersebut.

Kepergian Faisal Basri meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan, dan seluruh masyarakat Indonesia. Namun, warisannya berupa pemikiran kritis, semangat juang, dan dedikasi untuk Indonesia yang lebih baik akan terus menginspirasi generasi mendatang.

Selamat jalan, Faisal Basri. Terima kasih atas segala kontribusi dan pengabdiannya untuk bangsa dan negara. Semoga semangat ini terus hidup dalam diri kita semua.

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Sesungguhnya kami adalah milik Allah, hanya Kepada-Nya kami akan kembali.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Selamat Jalan Faisal Basri, Ekonom Penuh Integritas Itu Telah Pergi"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Kata Netizen
Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Kata Netizen
BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

Kata Netizen
Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Kata Netizen
Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Kata Netizen
Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Kata Netizen
Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Kata Netizen
Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Kata Netizen
Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Kata Netizen
Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Kata Netizen
Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Kata Netizen
Utang, Paylater, dan Pinjol

Utang, Paylater, dan Pinjol

Kata Netizen
'Wedding Anniversary', Sederhana tetapi Penuh Makna

"Wedding Anniversary", Sederhana tetapi Penuh Makna

Kata Netizen
Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Kata Netizen
Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau