Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Noer Ashari
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Noer Ashari adalah seorang yang berprofesi sebagai Operator. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna

Kompas.com - 30/06/2025, 14:17 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Pasangan ideal seperti apa yang kita bayangkan dan harapkan? Lalu, apakah pasangan ideal ini bisa dijadikan teman sepanjang hidup?

Ada yang menginginkan mapan secara finansial, penampilan menarik, hingga punya selera humor yang sefrekuensi.

Jika bisa mendapat karakter maupun tampilan seperti itu, bisa dibilang seperti paket lengkap!

Tetapi pernah tidak, kita berhenti sejenak dan bertanya ke diri sendiri:"Kalau aku ingin yang seperti itu, aku sendiri sudah seperti apa?"

Sering kali kita sibuk membuat daftar panjang tentang apa yang kita mau dari orang lain, tapi lupa berkaca—apakah kita juga bisa jadi pasangan yang ideal untuk orang lain? Jangan-jangan kita hanya menuntut, tapi belum memantaskan diri.

Belum stabil secara emosional, belum mandiri secara finansial, komunikasi masih suka ngambek, insecure masih tinggi, dan belum tahu juga arah hidupnya ke mana.

Kalau seperti ini, jujur saja… pasangan yang kita impikan itu, kira-kira mau nggak ya sama kita?

Masalahnya sering bukan di standarnya yang tinggi, tapi di ketidakseimbangan antara ekspektasi dan kesiapan diri sendiri.

Kita ingin pasangan yang gila kerja dan penghasilannya besar, tapi kita sendiri masih suka mager, menunda-nunda, dan belum jelas tujuannya.

Kita mencari pasangan yang sabar, dewasa, dan mengerti perasaan, tapi kitanya sendiri masih mudah meledak-ledak hanya karena chatnya dibalas agak lama.

Kita ingin pasangan yang percaya diri dan tidak mudah insecure, tapi kita sendiri masih sibuk memikirkan “dia sayang aku nggak ya?” setiap lima menit. Hehe! 

Kita ingin pasangan yang komunikatif dan jujur, tapi saat ada masalah, kita malah diem-dieman dan ngambek tanpa penjelasan.

Kita juga suka bilang, “Aku maunya pasangan yang sudah siap nikah.” Tapi kalau ditanya balik: “Kamu sendiri sudah siap belum?”

Jawabannya kadang masih menggantung. Entah karena masih bergantung secara finansial, mental belum stabil, atau belum selesai dengan luka masa lalu.

Ini bukan tentang melarang punya standar tinggi. Tapi kalau standarnya sudah tinggi, ya usahakan diri kita juga mesti naik level.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Selain 'Ramah', Apa yang Dibutuhkan Siswa Baru saat MPLS?
Selain "Ramah", Apa yang Dibutuhkan Siswa Baru saat MPLS?
Kata Netizen
Kalau Sudah 'Uang Kita', Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kalau Sudah "Uang Kita", Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kata Netizen
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Kata Netizen
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Kata Netizen
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Kata Netizen
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Kata Netizen
Melihat dengan Jelas Paradoks 'Needing Nothing Attracts Everything'
Melihat dengan Jelas Paradoks "Needing Nothing Attracts Everything"
Kata Netizen
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Kata Netizen
'Kangkung Cabut', Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
"Kangkung Cabut", Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
Kata Netizen
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Kata Netizen
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Kata Netizen
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Kata Netizen
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Kata Netizen
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Kata Netizen
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main 'Push Bike'
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main "Push Bike"
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau