Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Diantika IE
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Diantika IE adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Mengenang Masa-masa Jadi Pustakawan ketika Masih SMP

Kompas.com - 22/09/2025, 16:37 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Tahukah kamu bahwa sebuah perpustakaan kecil di sekolah bisa mengubah jalan hidup seseorang? 

Bayangkan jika sebuah perpustakaan kecil di sekolah ternyata bisa menjadi titik awal lahirnya cinta pada dunia literasi.

Apakah ruang sederhana berisi rak buku itu hanya tempat menyimpan bacaan, atau justru bisa menjadi titik awal lahirnya kecintaan mendalam pada dunia literasi?

Bagi saya, semua itu bukan sekadar bayangan. Pada tahun 2002, saya mendapatkan kesempatan yang tidak pernah saya lupakan: menjadi pustakawan di SMP.

Ya, dari sinilah saya belajar bahwa perpustakaan bukan hanya deretan buku berdebu, tetapi ruang inspirasi, tempat bertumbuh, dan jendela menuju dunia baru.

Kenangan itu terasa begitu dekat, seolah baru kemarin saya duduk di meja kecil dekat pintu masuk perpustakaan SMPN 1 Panawangan—sekolah di kota kecil tempat saya lahir dan dibesarkan.

Sejak kecil, saya memang akrab dengan buku. Di rumah, ayah dan ibu selalu menghadirkan bacaan—mulai dari cerita rakyat, resep masakan, kumpulan obat tradisional, hingga majalah Sunda Mangle.

Tak heran, ketika duduk di bangku kelas satu SMP saya sudah menamatkan beberapa novel klasik seperti Tom Sawyer, Salah Asuhan, Keberangkatan, Siti Nurbaya, hingga Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk.

Kesempatan menjadi pustakawan datang dari Pak Kusnadi, guru Bahasa Indonesia yang meminta saya menjaga perpustakaan setiap jam istirahat.

Tugasnya sederhana: mencatat peminjaman buku dan melayani siswa yang keluar-masuk. Namun bagi saya, duduk di meja itu terasa seperti memegang tanggung jawab besar.

Sambil menjaga perpustakaan, saya habiskan halaman demi halaman buku. Jam istirahat pun lewat begitu saja, hingga sering lupa jajan atau bermain dengan teman.

Perpustakaan menjelma ruang yang hidup: tempat siswa meminjam buku, mengerjakan PR, berdiskusi, dan berbagi cerita.

Dari ruang itu pula saya mulai berani menulis cerpen dan puisi, lalu menempelkannya di mading sekolah.

Ada rasa bangga tersendiri ketika melihat karya saya dibaca banyak orang. Mengintip dari kejauhan, tersenyum kecil, dan merasa bahagia—itulah momen yang membuat saya semakin jatuh cinta pada dunia literasi.

Pengalaman ini berlanjut hingga SMA. Di SMAN 1 Ciamis, saya kembali dipertemukan dengan sosok pustakawan yang menginspirasi, Pak Kidung Purnama.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Kata Netizen
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kata Netizen
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Kata Netizen
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Kata Netizen
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Kata Netizen
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Kata Netizen
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Kata Netizen
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Kata Netizen
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Kata Netizen
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Kata Netizen
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
Kata Netizen
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Kata Netizen
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Kata Netizen
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Kata Netizen
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau