Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Christina Budi Probowati
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Christina Budi Probowati adalah seorang yang berprofesi sebagai Wiraswasta. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Pentingnya IMD dan Rasa Percaya Diri bagi Ibu Menyusui

Kompas.com - 25/10/2023, 16:49 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Pentingnya Rasa Percaya Diri bagi Ibu Menyusui

Pengetahuan serta informasi lain terkait pentingnya ASI untuk Sang Buah Hati memang sangat mudah didapat. Dengan berbekal pengetahuan cukup serta dukungan dari berbagai pihak, seperti keluarga, kerabat, dan tenaga kesehatan, rasa percaya diri ibu diharapkan dapat tumbuh dan semakin mantap ketika memilih untuk menyusui bayinya secara eksklusif.

Mengapa rasa percaya diri untuk ibu menyusui bayi ini penting? Sebab, dengan rasa percaya diri yang dimiliki ibu untuk menyusui bayinya, ia akan dengan nyaman memberi ASI pada bayinya selama yang ia mau, tanpa dapat terpengaruh oleh pendapat orang lain yang mengatakan untuk memberi susu pendamping ASI.

Bayi yang mendapat asupan ASI yang cukup akan dapat tumbuh dengan optimal dan sehat yang akan terlihat dari postur tubuh proporsional sesuai dengan karakter bawaan genetika masing-masing.

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan salah satu langkah awal untuk mempermudah bayi mendapatkan air susu ibu secara eksklusif tanpa hambatan, seperti yang pernah dialami penulis sesaat setelah kelahiran putra bungsunya 10 tahun silam yang kini telah menjadi sepenggal kisah tak terlupakan.

Namun demikian, setiap bayi yang lahir ke dunia sejatinya telah membawa buku kehidupannya. Catatan penting dalam hidupnya pun telah ditulis dengan tinta indah, apakah ia dapat menyusu secara eksklusif dari ibunda tercinta atau tidak, dapat melaksanakan IMD atau tidak, pada dasarnya kelak ia pun akan menjadi manusia dewasa dengan membawa kisahnya masing-masing serta menjalankan kehidupannya sesuai dengan ketetapan Tuhan.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Sepenggal Kisah tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD)"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau