Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Efwe
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Efwe adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Reksa Dana, Investasi Praktis dan Menguntungkan

Kompas.com - 31/08/2024, 17:48 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Reksa dana adalah pilihan investasi yang menarik bagi berbagai kalangan, terutama investor pemula.

Oleh karena itu, kemudahan akses, pengelolaan profesional, diversifikasi, dan likuiditas menjadikannya solusi investasi yang praktis dan menarik. Bahkan, bisa dikatakan sebagai one-stop service investment.

Namun, sebelum melangkah lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu reksa dana.

Apa Itu Reksa Dana?

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksa dana adalah wadah investasi yang mengumpulkan dana dari banyak investor untuk dikelola oleh manajer investasi profesional.

Dana ini kemudian diinvestasikan ke berbagai aset dalam bentuk portofolio instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang. Dengan membeli unit penyertaan reksa dana, kita secara tidak langsung memiliki sebagian kecil dari semua aset tersebut.

Reksa dana memiliki dua bentuk hukum, yaitu Perseroan dan Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Selain itu, ada dua jenis reksa dana berdasarkan sifatnya: Reksa Dana Terbuka yang dapat dibeli dan dijual kapan saja selama jam bursa, serta Reksa Dana Tertutup yang hanya dapat dibeli investor pada periode penawarannya saja.

Di Indonesia, reksa dana berbentuk KIK yang bersifat terbuka adalah yang paling berkembang sejak reksa dana pertama kali diterbitkan pada tahun 1995. 

Hal ini karena reksa dana tersebut menawarkan kombinasi likuiditas, aksesibilitas, diversifikasi, pengelolaan profesional, dan transparansi, menjadikannya pilihan yang menarik bagi banyak investor, terutama pemula dan mereka yang memiliki dana dan pengetahuan investasi terbatas.

Di negara-negara maju, reksa dana berbentuk perseroan (mutual fund) dan bersifat tertutup lebih populer. Ini disebabkan oleh pasar modal mereka yang lebih maju, sejarah investasi yang lebih panjang, serta preferensi investor yang lebih berpengalaman.

Keuntungan dan Risiko Reksa Dana

Nah, sekarang mari kita melangkah lebih jauh, apa sih keuntungan dan risiko yang harus di hadapi saat berinvestasi di reksa dana?

Potensi keuntungan dulu deh yang akan saya bahas, biar semangat.

Reksa dana itu pasti dan harus dikelola oleh ahlinya, yang biasa disebut Manajer Investasi (MI), untuk menjadi MI bukan perkara mudah, ada sertifikasi khusus yang dirilis otoritas bursa agar seseorang berhak menyandang sebutan MI.

Manajer investasi wajib memiliki kemampuan untuk memaksimalkan hasil investasi melalui analisis mendalam atas keadaan pasar keuangan, saham, dan instrumen keuangan lainnya, serta kondisi ekonomi, pemilihan strategi investasi dan pemilihan aset yang sesuai.

Kemudian, berinvestasi di reksa dana memiliki risiko minimal, karena volume dana kelolaannya besar, membuka akses untuk melakukan diversifikasi investasi menjadi semakin luas, sehingga risikonya semakin kecil.

Likuiditasnya pun terjaga, mudah dicairkan jika kita butuh uang mendadak dan nilai minimal investasinya cukup rendah, hanya dengan Rp100.000 kita sudah bisa merasakan transaksi di pasar modal.

Dan terakhir, masalah transparansi. Seluruh informasi Reksa Dana selalu transparan. Investor dapat mengetahui reksa dananya diinvestasikan di aset-aset apa saja. Selain itu, Manajer Investasi wajib memberitahukan kepada Investor risiko-risiko yang dihadapi serta biaya-biaya yang dikenakan pada Investor.

Seperti halnya berinvestasi di instrumen investasi apapun, reksa dana juga memiliki risiko. 

Sebelum berinvestasi di reksa dana investor harus membaca dan memahami prospektus dan laporan kinerja reksa dana. Selain itu kenali dengan baik perusahaan yang merilis reksa dana tersebut.

Risiko reksa dana setidaknya meliputi berkurangnya nilai per unit reksa dana atau biasa disebut Nilai Aktiva Bersih (NAB). Penurunan NAB dipengaruhi oleh pasar, kondisi ekonomi domestik dan global, perubahan suku bunga, jatuhnya harga saham atau risiko gagal bayar emiten obligasi.

Selain itu, bisa terjadi mismanajemen pengelolaan dan risiko likuidasi, karena biasanya otoritas bursa dalam hal ini BEI dan OJK memberi batasan minimal jumlah dana kelolaan sebuah reksa dana, jika dalam jangka waktu tertentu tak terpenuhi reksa dana tersebut akan dilikuidasi.

Sekarang mari kita beranjak, ke jenis-jenis reksa dana. Secara umum ada empat jenis reksa dana yaitu:

Reksa Dana Pasar Uang: Investasi di instrumen pasar uang berjangka pendek (deposito, obligasi jangka pendek). Risiko rendah, cocok untuk dana darurat atau tujuan jangka pendek

Reksa Dana Pendapatan Tetap: Investasi di obligasi (surat utang) pemerintah atau perusahaan. Risiko lebih tinggi dari pasar uang, tapi potensi imbal hasil lebih tinggi. Cocok untuk tujuan jangka menengah.

Reksa Dana Saham: Investasi di saham-saham perusahaan. Risiko tinggi,tapi potensi imbal hasil juga tinggi. Cocok untuk tujuan jangka panjang dan investor agresif

Reksa Dana Campuran: Investasi di kombinasi saham, obligasi, dan pasar uang. Risiko dan potensi imbal hasil di tengah-tengah.

Bagaimana Memulai Investasi Reksa Dana?

Pertama, tentukan tujuan kita berinvestasi di reksa dana itu untuk apa, sebagai dana pensiun, biaya pendidikan anak, atau membeli rumah. Ini penting untuk menentukan jenis reksa dana yang tepat.

Kedua,kenali risikonya, seberapa besar toleransi kita terhadap naik turunnya NAB reksa dana tersebut, hal Ini dapat membantu memilih reksa dana dengan tingkat risiko yang sesuai.

Ketiga, window shopping, sebelum menentukan manajer investasi dari perusahaan mana dan produk reksa dana apa yang akan dipilih. Bandingkan kinerja, biaya, dan reputasi manajer investasi. Pilih produk reksa dana yang sesuai tujuan dan profil risiko.

Ketika sudah yakin jenis reksa dana apa yang akan kita pilih, dan paham risikonya, serta sudah memilih produk reksa dana dari manajer investasi mana, barulah kita masuk pada tahap keempat, yaitu membuka rekening di agen penjual reksa dana, bisa di bank, perusahaan sekuritas atau perusahaan keuangan berbasis teknologi.

Jika belum memiliki Single Investor Identification (SID) kita wajib membuatnya terlebih dahulu, tanpa itu, tak bisa berinvestasi di reksa dana atau instrumen investasi lainnya.

SID adalah nomor identitas tunggal yang diberikan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada setiap investor di pasar modal Indonesia. SID berfungsi untuk mempermudah identifikasi dan pengawasan investor serta mencatat semua transaksi efek yang dilakukan oleh investor tersebut.

Cara membuatnya akan dibantu oleh petugas di agen penjualan yang kita tuju. Jadi itu tak perlu terlalu dikhawatirkan, cukup siapkan KTP, NPWP, dan rekening bank atas nama kita sendiri untuk transaksi pembelian dan penjualan reksa dana.

Kelima, setelah proses ini selesai dan sudah memilih produk reksa dana, kita bisa membeli unit penyertaan sesuai dengan modal yang kita miliki, bisa membeli sekaligus besar atau rutin secara bulanan.

Sampai disini artinya kita sudah sah menjadi investor reksa dana. Namun bukan berarti tugas kita sudah selesai, investasi harus tetap di pantau.

Cermati perkembangan investasi kita secara berkala, dengan melihat nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana yang mencerminkan harga per unit penyertaan. 

Secara sederhana kita bisa melihat keuntungan investasi dengan formula seperti ini: 

Keuntungan = (NAB Jual - NAB Beli) x Jumlah Unit Penyertaan.

Misalnya, kita membeli 100 unit reksa dana saat harga NAB-nya Rp1.000 jadi totalnya Rp100.000. Beberapa waktu kemudian nilai NAB-nya naik menjadi Rp1.200. Maka keuntungan kita Rp1.200-Rp1.000 = Rp200 di kali 100 = 20.000, jadi keuntungan kita Rp20.000.

Tapi harus diingat bahwa investasi reksa dana memiliki risiko fluktuasi harga, jadi jangan panik jika NAB reksa dana itu turun dalam jangka pendek. Fokuslah pada tujuan investasi jangka panjang yang telah kita tetapkan di awal.

Reksa dana adalah pintu gerbang bagi siapa saja yang ingin memasuki dunia investasi. Dengan berbagai pilihan produk dan tingkat risiko yang beragam, reksa dana dapat disesuaikan dengan tujuan dan profil risiko masing-masing investor.

Meskipun ada risiko yang perlu diperhatikan, dengan pemahaman yang baik dan pengelolaan yang bijak, reksa dana dapat menjadi sarana yang efektif untuk mencapai tujuan keuangan kita.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengenal Reksa Dana, Solusi Investasi Praktis dan Menguntungkan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Berbagi Pengalaman Ikut Misa Akbar Paus Fransiskus dari Jauh

Berbagi Pengalaman Ikut Misa Akbar Paus Fransiskus dari Jauh

Kata Netizen
Faisal Basri, Guru yang Baik dan Penuh Dedikasi

Faisal Basri, Guru yang Baik dan Penuh Dedikasi

Kata Netizen
Nikmati Peranmu sebagai Ibu, Tidak Perlu Takut!

Nikmati Peranmu sebagai Ibu, Tidak Perlu Takut!

Kata Netizen
Apa Untungnya Memiliki Portofolio Karier?

Apa Untungnya Memiliki Portofolio Karier?

Kata Netizen
Ekonomis dan Efisien, Ini Cara Memilih Mesin Cuci

Ekonomis dan Efisien, Ini Cara Memilih Mesin Cuci

Kata Netizen
Nostalgia Serunya Menyewa Film di Tempat Rental

Nostalgia Serunya Menyewa Film di Tempat Rental

Kata Netizen
Jejak Digital adalah Bumerang Kita Main Medsos

Jejak Digital adalah Bumerang Kita Main Medsos

Kata Netizen
Gaya Hidup 90an, Apakah Masih Relevan?

Gaya Hidup 90an, Apakah Masih Relevan?

Kata Netizen
Beragam Manfaat dari Bawang Putih yang Perlu Diketahui

Beragam Manfaat dari Bawang Putih yang Perlu Diketahui

Kata Netizen
Cara Mudah Menanam Tomat di Rumah

Cara Mudah Menanam Tomat di Rumah

Kata Netizen
Ini Alasan Psikologis Orang Bisa Suka Koleksi Buku

Ini Alasan Psikologis Orang Bisa Suka Koleksi Buku

Kata Netizen
Reksa Dana, Investasi Praktis dan Menguntungkan

Reksa Dana, Investasi Praktis dan Menguntungkan

Kata Netizen
Ekspektasi yang Membebani, Bisakah Kita Melepaskannya?

Ekspektasi yang Membebani, Bisakah Kita Melepaskannya?

Kata Netizen
Mengenal 'Selective Mutism: dan Permasalahan Anak di Sekolah

Mengenal "Selective Mutism: dan Permasalahan Anak di Sekolah

Kata Netizen
Atur Strategi Pelaku Industri Kopi Ketika Harga Melonjak Tinggi

Atur Strategi Pelaku Industri Kopi Ketika Harga Melonjak Tinggi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau