Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Efwe
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Efwe adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Dampak Industri Asuransi Properti Pasca-kebakaran di LA

Kompas.com - 19/01/2025, 13:15 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Pasar asuransi properti di California memang sudah menghadapi tantangan besar, seperti yang diungkapkan oleh Morningstar DBRS. Risiko kebakaran hutan yang sulit diprediksi membuat banyak perusahaan asuransi mengurangi eksposurnya atau bahkan keluar dari pasar. 

Dampaknya, indeks S&P Insurance Select Industry (SPSIINS) merosot 3,2 persen pada perdagangan Jumat (10/01/2025). Saham sejumlah perusahaan asuransi besar, seperti Travelers, Mercury General (yang memperkirakan kerugian melebihi 150 juta US Dollar), dan Allstate, juga mengalami penurunan yang signifikan. 

Bahkan perusahaan asuransi di Eropa, seperti Beazley, Lancashire, dan Hiscox, turut merasakan dampaknya dengan penurunan saham antara 3 persen hingga 5,7 persen.

Tantangan dalam Melakukan Klaim Asuransi

Tantangan dan dinamika cukup sulit juga harus dihadapi oleh para pemilik rumah yang telah kehilangan propertinya untuk mendapatkan ganti rugi dari perusahaan asuransi.

Proses pengajuan klaim asuransi rumah seringkali menjadi tantangan yang kompleks bagi para pemilik properti. Tumpukan dokumen yang harus dipenuhi dan durasi proses yang panjang seringkali berpotensi membuat pemilik asuransi merasa frustrasi.

Amy Bach dari United Policyholders mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan asuransi menggunakan berbagai cara untuk mengurangi jumlah pembayaran klaim. 

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan penilai klaim lepas atau perangkat lunak yang dirancang untuk menekan biaya. Selain itu, bahasa kontrak asuransi yang rumit juga membuat nasabah kesulitan memahami hak-hak mereka saat mengajukan klaim.

Kebakaran hutan di LA yang terjadi pada awal tahun 2025 hampir dipastikan akan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi industri asuransi di Amerika Serikat.

Namun, S&P memperkirakan bahwa perusahaan reasuransi global akan berperan penting dalam membantu perusahaan asuransi utama mengatasi dampak finansial dari bencana ini.

Namun ke depannya, potensi kebakaran hutan yang akan terus berulang dan meluas, harga properti yang tinggi, dan ketidakpastian dalam industri asuransi telah menciptakan situasi di mana akses masyarakat California terhadap asuransi properti bakal semakin terbatas dalam jangka panjang 

Penutup.

Kebakaran hutan di Los Angeles sepertinya bakal menjadi katalisator bagi transformasi dalam industri asuransi di Amerika Serikat dan global. 

Peristiwa ini seolah memaksa perusahaan asuransi untuk merevaluasi model bisnisnya, meningkatkan investasi dalam teknologi seperti kecerdasan buatan untuk prediksi risiko yang lebih akurat, dan mengembangkan produk asuransi yang lebih adaptif terhadap kondisi bencana dan perubahan iklim. 

Selain itu, kolaborasi lintas sektor, antara perusahaan asuransi, pemerintah, dan komunitas, menjadi kunci dalam membangun sistem perlindungan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. 

Ke depan, harapannya akan muncul solusi asuransi yang lebih inovatif, seperti asuransi berbasis data atau platform digital yang memungkinkan personalisasi perlindungan.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kebakaran LA, Berpotensi "Membakar" Industri Asuransi Amerika Serikat"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Berburu Koin Jagat sampai Tidak Tahu Tempat

Berburu Koin Jagat sampai Tidak Tahu Tempat

Kata Netizen
Tinjau Ulang Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

Tinjau Ulang Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

Kata Netizen
Hobi Anak untuk Membuka Ruang Life Skill Mereka

Hobi Anak untuk Membuka Ruang Life Skill Mereka

Kata Netizen
Melihat Perkembangan Transportasi Publik di Toraja

Melihat Perkembangan Transportasi Publik di Toraja

Kata Netizen
Karena Faktor Ekonomi Banyak Orang Berburu Koin Jagat?

Karena Faktor Ekonomi Banyak Orang Berburu Koin Jagat?

Kata Netizen
Tahun 2025 Tahun YONO, Bukan YOLO

Tahun 2025 Tahun YONO, Bukan YOLO

Kata Netizen
Apa yang Membuatmu Ingin Sekali Jadi Penulis?

Apa yang Membuatmu Ingin Sekali Jadi Penulis?

Kata Netizen
Inovasi dan Komunikasi Ketika Siswa Review Makan Bergizi Gratis

Inovasi dan Komunikasi Ketika Siswa Review Makan Bergizi Gratis

Kata Netizen
Dampak Industri Asuransi Properti Pasca-kebakaran di LA

Dampak Industri Asuransi Properti Pasca-kebakaran di LA

Kata Netizen
Program Makan Bergizi Gratis dan Tantangan Pedagang Kantin

Program Makan Bergizi Gratis dan Tantangan Pedagang Kantin

Kata Netizen
Cara Tetap Bisa Mengompos Walau Musim Hujan

Cara Tetap Bisa Mengompos Walau Musim Hujan

Kata Netizen
Ketahanan Pangan dari Rumah, Panen Singkong Manehot

Ketahanan Pangan dari Rumah, Panen Singkong Manehot

Kata Netizen
Jadikan AI sebagai Alternatif Solusi Bukan Sahabat Sejati

Jadikan AI sebagai Alternatif Solusi Bukan Sahabat Sejati

Kata Netizen
Mendaftar Sekolah Kemudian 'Waiting List', Kok Bisa?

Mendaftar Sekolah Kemudian "Waiting List", Kok Bisa?

Kata Netizen
Musim Liburan, tetapi Tetap Bisa Nikmati Kulineran

Musim Liburan, tetapi Tetap Bisa Nikmati Kulineran

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau