Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Krisanti_Kazan
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Krisanti_Kazan adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ketika Semua Gaji Diserahkan ke Istri, Suami Gak Pegang Uang?

Kompas.com - 30/07/2025, 10:06 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Suami baru saja gajian, semua isi ATM sudah langsung ditransfer ke rekening istri. Kalau seperti itu, bagaimana suami pegang uang? Ada yang mengatur keuangan keluarga seperti itu?

Buat sebagian pasangan, skenario ini mungkin terdengar biasa. Bahkan romantis—karena katanya, itu tanda kepercayaan.

Tetapi di sisi lain, muncul pertanyaan: Apakah ini benar-benar bentuk kerja sama yang sehat? Atau justru relasi yang nggak seimbang, terselubung dalam dalih ‘ngatur uang keluarga’?

Kapan praktik ini bisa jadi bentuk kepercayaan yang sehat, dan kapan bisa berubah jadi toxic yang nggak terasa?

Tujuannya sederhana: biar kita bisa lebih bijak melihat peran uang dalam rumah tangga—dan berani ngobrol soal hal-hal yang sering dianggap tabu: keuangan dan kekuasaan. 

Suami Setor Full Gaji ke Istri, Bukti Cinta atau Warisan Budaya?

Di banyak keluarga Indonesia, kebiasaan suami menyerahkan seluruh gaji ke istri dianggap wajar, bahkan ideal.

Istri dipercaya lebih jago dalam mengelola keuangan rumah tangga: dari bayar listrik, cicilan, kebutuhan anak, sampai menyisihkan tabungan.

“Pokoknya suami cukup kerja dan setor. Urusan belanja dan bayar-bayar, itu urusan istri,” begitu kalimat yang sering terdengar dalam obrolan ringan antar pasangan atau grup ibu-ibu.

Tradisi ini juga sering mendapat pembenaran dari narasi-narasi sosial:

  • “Istri kan menteri keuangan keluarga.”
  • “Kalau istri yang pegang, uang lebih awet.”
  • “Suami sejati itu yang total kasih nafkah, tanpa nanya-nanya.”

Bahkan di media sosial, tidak sedikit unggahan yang memuja suami-suami “baik” yang menyerahkan semua pendapatannya ke istri sebagai bentuk cinta dan tanggung jawab.

Namun, seiring waktu, mulai muncul suara-suara yang mempertanyakan: Apakah semua suami nyaman dengan skema ini?

Apakah benar istri selalu siap secara mental dan keterampilan untuk memegang seluruh kendali finansial? Dan bagaimana dampaknya jika salah satu pihak merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan keuangan?

Kebiasaan yang dianggap “biasa” ini ternyata menyimpan kompleksitas yang lebih dalam. Karena, di balik kartu ATM yang berpindah tangan, bisa saja ada ketimpangan komunikasi, ketidaktahuan, bahkan ketidakpuasan yang tidak pernah dibahas. 

Sisi Positif: Ketika Suami Pasrahkan Gaji Secara Sadar

Menyerahkan seluruh gaji ke istri tidak selalu berarti relasi yang timpang. Dalam banyak kasus, hal ini justru jadi bentuk kepercayaan yang tinggi.

Suami merasa tenang karena tahu pasangannya bisa mengelola uang dengan baik, sedangkan istri merasa dihargai karena diberi tanggung jawab penting dalam rumah tangga.

Beberapa pasangan menjalani pola ini dengan sangat sehat, karena ada komunikasi yang terbuka dan tujuan yang jelas.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Kata Netizen
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kata Netizen
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Kata Netizen
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Kata Netizen
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Kata Netizen
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Kata Netizen
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Kata Netizen
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Kata Netizen
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Kata Netizen
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Kata Netizen
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
Kata Netizen
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Kata Netizen
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Kata Netizen
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Kata Netizen
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau