Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yulius Roma Patandean
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yulius Roma Patandean adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Melihat Perkembangan Transportasi Publik di Toraja

Kompas.com - 19/01/2025, 18:47 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Transportasi publik adalah media penunjang mobilitas warga dari satu tempat, lokasi, wilayah atau daerah.

Transportasi publik banyak dipilih, bahkan menjadi primadona warga lokal karena berbagai alasan. Bisa karena tarif terjangkau, layanan baik, sopirnya ramah, hingga keamanan yang terjamin.

Di Tana Toraja dan Toraja Utara, berbagai jenis transportasi publik telah ada sejak tahun 1980-an.

Rute yang dilayani bukan hanya angkutan pedesaan tetapi juga antar kota dalam provinsi. Seiring perkembangan, banyak angkutan publik yang kemudian menghilang.

Namun, bus-bus lawas yang sebagian besar telah berhenti beroperasi masih dikenang dengan sangat baik oleh warga Toraja. 

Beberapa nama armada bus yang telah pensiun antara lain Imanuel, Cahaya Indah, Piposs, Gembira Ria, Anugerah Pati, Golden Toraja, Megaria, Toraja Indah, Pelangi Idola, Tanabua dan Liman.

Bus-bus yang melayani rute Toraja menuju berbagai kota di Pulau Sulawesi tersebut memiliki cerita dan kenangannya tersendiri. Misalnya, bus Cahaya Indah yang melayani rute Toraja-Makassar pada era tahun 1990 hingga 2000-an. Bus ini tak segan mengangkut penumpang lokal di Toraja dalam jarak yang pendek. Kadang-kadang pula jika yang naik anak sekolah digratiskan.

Jika berbicara tentang krisis transportasi publik, secara umum Toraja tidak mengalami dampak signifikan. Hal ini terjadi karena penyedia angkutan rakyat tetap tersedia dan stabil.

Dimulai dari stabilnya ketersediaan angkutan umum dari kota ke desa dan sebaliknya. Semua jenis kendaraan menyesuaikan dengan topografi wilayah yang dilayaninya. 

Bisa disimpulkan bahwa ketika perusahaan angkutan armada bus yang lain sudah pensiun, justru dalam 20 tahun terakhir, transportasi publik di Toraja seperti terus berkembang. Mobil-mobil kategori lawas berganti peran dari kendaraan pribadi menjadi angkutan umum.

Lalu, setiap tahun, kualitas bus kategori mewah terus hadir di Toraja. Kehadirannya semakin memanjakan warga dan wisatawan. 

Selain bus lawas Litha, New Liman, Batutumonga, dan Segeri Indah yang masih bertahan dengan armada bus tua, kini bus-bus mewah Scania membanjiri Toraja.

Pengusaha lokal Toraja banyak yang membuka PO bus, yakni Primadona, Metro Permai, Bintang Timur, Bintang Prima, Bintang Zahra, Manggala Trans, Sinar Muda dan teranyar pendatang baru, Reitama Trans. 

Kualitas dan layanan bus yang setara dengan bus Limousine di Korea Selatan tersebut membuat armada bus rute Toraja-Makassar semakin mewah. Bus-bus sleeper dan double deck pun banyak tersedia di Toraja saat ini.

Sementara untuk angkutan kota dan pedesaan, jenis pete-pete masih bertahan dan tetap menjadi primadona warga dan anak sekolah. Khusus untuk rute pedesaan, mobil-mobil tua jenis produksi Toyota Kijang paling mendominasi.

Beroperasinya Toraja Airport pun tak sedikitpun berdampak pada angkutan publik, khususnya rute Toraja-Makassar. Minibus dan kendaraan pribadi kategori carteran pun sudah banyak yang beroperasi di Toraja.

Tetapi, kategori angkutan umum tetap mendominasi. Tarif murah, layanan terbaik dan sopir profesional menjadi alasan utama kecintaan warga Toraja. 

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ragam Transportasi Publik Primadona Toraja Menghadapi Krisis Transportasi Publik"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau