Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Apa yang terlintas di kepala jika mendengar kata "Subang"? Penghasil nanas? Perikanan?
Ini adalah cerita dari satu kecamatan di Subang, Kalijati, yang mana empang di mana-mana.
Hasil empang tersebut di antaranya gurami, ikan patin, dan nila. Daerah Pantura Subang juga banyak tambak dan nelayajm
Ketika merayakan lebaran di Desa Tenggulun, Kalijati, kami menjelajah beberapa kawasan. Di antara hutan karet, juga tak sedikit warga yang memiliki empang.
Para pemilik empang umumnya juga memiliki ladang atau sawah meski tidak luas. Empang tersebut umumnya dikelola secara apa adanya.
Namun juga ada yang serius mengelolanya, hingga dibuatkan pemancingan, homestay sederhana, dan juga ada yang menjadi pusat penelitian. Mengapa bisa begitu?
Rupanya empang di daerah desa Tenggulun Kalijati awalnya bukan kebiasaan turun-temurun, meski tak sedikit yang juga memilikinya.
Dulu warga setempat lebih banyak bertani, terlibat di perkebunan karet, atau menjadi pekerja pabrik.
Namun kemudian ada warga yang sukses mengembangkan lahan yang kurang produktif menjadi empang atau kolam ikan.
Empang tersebut digunakan untuk budidaya beragam ikan air tawar, seperti ikan mas, gurami, patin, sepat, tawes, mujair, dan nila.
Dan, sambutan pasar rupanya bagus. Alhasil makin banyak warga yang meniru usahanya, sehingga Kalijati juga terkenal sebagai penghasil ikan air tawar.
Nah, ketika melihat sawah berselang-seling dengan empang rasanya menyenangkan. Ada juga kafe modern di jalan raya yang di belakangnya juga ada empang.
Selain daerah Kalijati, ada banyak penghasil ikan air tawar di Subang. Daerah-daerah tersebut di antaranya Sukamandi, Cijambe, Tanjungsiang, dan Pringkasap. Rata-rata komoditi yang dibudidayakan adalah nila, patin, gurami, dan ikan lele.
Salah satu daerah yang sukses mengembangkan wisata edukasi budidaya air tawar dan wisata adalah Kampung Ikan Lembah Tanjung di Tanjungsiang.
Di sini pengunjung selain bisa menikmati panorama alam yang indah, juga bisa belajar menanam padi di sawah, berkemah, bermain rakit, hingga belajar budidaya ikan air tawar seperti cara mengenal pakan ikan, memelihara ikan yang selaras dengan alam, menjernihkan air, dan sebagainya. Ini konsep wisata yang menarik bagi anak-anak dan keluarga.