Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Salah satu dampak langsung yang dirasakan akibat adanya fenomena resesi seks ini adalah beberapa negara seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura mengizinkan perempuan di negaranya untuk melakukan egg freezing atau pembekuan sel telur.
Seiring bertambahnya usia, kualitas dan jumlah sel telur seorang wanita akan berkurang, sehingga usia ideal untuk hamil yang disarankan adalah usia 20-35 tahun.
Wanita yang berusia di atas 35 tahun dikhawatirkan memiliki kualitas dan jumlah sel telur yang sudah menurun. Ini akan meningkatkan risiko sulit hamil dan kelahiran anak dengan cacat bawaan.
Untuk mencegah hal tersebut, beberapa negara akhirnya mengizinkan perempuan yang sebenarnya sehat melakukan pembekuan sel telur.
Sebelumnya, egg freezing hanya dilakukan untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti sedang menjalani kemoterapi.
Pembekuan sel telur ini bertujuan agar wanita yang belum menikah di usia dewasa, tetap dapat hamil dan memiliki anak. Pembekuan sel telur pun dapat mempertahankan kesuburan wanita.
Sel telur yang telah matang diambil dan dibekukan kemudian disimpan hingga jangka waktu tertentu. Sel telur ini nantinya dapat digunakan ketika wanita tersebut sudah siap untuk hamil dan memiliki anak.
Dengan adanya fenomena resesi seks di beberapa negara, kiranya dibutuhkan refleksi mengenai apa sesungguhnya makna hubungan seksual bagi manusia saat ini.
Hubungan seksual bukan semata-mata sraana melampiaskan nafsu, namun ada proses ekspresi rasa kasih dan sayang sehingga hubungan seksual itu berdasarkan atas nama cinta.
Hubungan seksual juga memberikan manfaat bagi pasangan yang melakukannya, antara lain bisa meningkatkan koneksi dengan pasangan dan sebagai sarana komunikasi yang lebih mendalam dengan pasangan.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Resesi Seks Sinyal Kemerosotan Kemampuan Saling Mencintai"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.