Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Daud Ginting
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Daud Ginting adalah seorang yang berprofesi sebagai Wiraswasta. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Resesi Seks, Hilangnya Keinginan Berkeluarga dan Kemampuan Mencintai

Kompas.com - 26/12/2022, 10:56 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Egg Freezing

Salah satu dampak langsung yang dirasakan akibat adanya fenomena resesi seks ini adalah beberapa negara seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura mengizinkan perempuan di negaranya untuk melakukan egg freezing atau pembekuan sel telur.

Seiring bertambahnya usia, kualitas dan jumlah sel telur seorang wanita akan berkurang, sehingga usia ideal untuk hamil yang disarankan adalah usia 20-35 tahun.

Wanita yang berusia di atas 35 tahun dikhawatirkan memiliki kualitas dan jumlah sel telur yang sudah menurun. Ini akan meningkatkan risiko sulit hamil dan kelahiran anak dengan cacat bawaan.

Untuk mencegah hal tersebut, beberapa negara akhirnya mengizinkan perempuan yang sebenarnya sehat melakukan pembekuan sel telur.

Sebelumnya, egg freezing hanya dilakukan untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti sedang menjalani kemoterapi.

Pembekuan sel telur ini bertujuan agar wanita yang belum menikah di usia dewasa, tetap dapat hamil dan memiliki anak. Pembekuan sel telur pun dapat mempertahankan kesuburan wanita.

Sel telur yang telah matang diambil dan dibekukan kemudian disimpan hingga jangka waktu tertentu. Sel telur ini nantinya dapat digunakan ketika wanita tersebut sudah siap untuk hamil dan memiliki anak.

Mengembalikan Makna Hubungan Seksual

Dengan adanya fenomena resesi seks di beberapa negara, kiranya dibutuhkan refleksi mengenai apa sesungguhnya makna hubungan seksual bagi manusia saat ini.

Hubungan seksual bukan semata-mata sraana melampiaskan nafsu, namun ada proses ekspresi rasa kasih dan sayang sehingga hubungan seksual itu berdasarkan atas nama cinta.

Hubungan seksual juga memberikan manfaat bagi pasangan yang melakukannya, antara lain bisa meningkatkan koneksi dengan pasangan dan sebagai sarana komunikasi yang lebih mendalam dengan pasangan.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Resesi Seks Sinyal Kemerosotan Kemampuan Saling Mencintai"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau