Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Pada dasarnya, sebuah tanaman dapat dikembangbiakkan atau diperbanyak dengan dua cara, yakni generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual).
Cara generatif berarti tanaman dikembangbiakkan menggunakan biji atau benih, sementara cara vegetatif menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman induk.
Beberapa cara memperbanyak tanaman menggunakan cara vegetatif adalah dengan teknik stek, cangkok, sambung pucuk, dan tempel samipng.
Namun, dalam kesempatan ini saya hanya akan membahas salah satunya, yakni teknik stek. Pada dasarnya, teknik stek dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman induk seperti batang, daun, dan akar tanaman. Hasil potongan ini kemudian dikembangkan menjadi tanaman baru.
Stek dan cangkok merupakan perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan yang tidak ada perbaikan sifat atau menggabungkan sifat. Sedangkan contoh perbanyakan dengan memperbaiki sifat adalah pada sambung pucuk atau tempel samping.
Umumnya, dalam ilmu pertanian tanaman yang dapat diperbanyak dengan menggunakan teknik stek batang dikelompokkan menjadi 4 bagian.
Kelompok pertama adalah tanaman berkayu keras atau hardwood. Kelompok kedua, tanaman yang termasuk dalam kategori berkayu setengah keras (semi hardwood). Ketiga, tanaman berkayu lunak atau softwood. Keempat, tanaman rempah-herbal atau herbaceous.
Selalu ada kelebihan maupun kekurangan setiap memperbanyak tanaman baik itu dengan cara generatif maupun vegetatif.
Namun, dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan tersebut, kita jadi dapat meningkatkan kualitas hidup tanaman serta mengoptimalkan hasil panen dari tanaman kita.
Memperbanyak tanaman menggunakan teknik stek batang sebenarnya sudah lama dilakukan. Terutama pada jenis tanaman yang mudah dikembangkan hanya dengan memotong bagian tanaman, ditancapkan ke tanah lalu tanaman baru akan tumbuh dan berkembang.
Salah satu tanaman yang sering diperbanyak menggunakan teknik stek batang oleh para petani adalah singkong. Sementara bagi ibu-ibu di rumah biasanya menggunakan teknik stek batang pada tanaman mawar, melati, aster, lavender, krisan, kamboja, asoka, dan tanaman lainnya.
Sebelum menggunakan teknik stek batang untuk memperbanyak tanaman, kenali dulu kelebihan dan kelemahannya berikut ini.
Kelebihan:
Kekurangan:
Untuk mengaplikasikan teknik stek pada tanaman, ternyata memerlukan tahapan dan langkah-langkah yang bisa dibilang cukup sederhana.
Pertama, siapkan batang tanaman dari pohon induk yang akan distek.
Dalem mengaplikasikan teknik stek batang pada tanaman, pastikan dulu batang yang digunakan sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
Sebagai catatan, tidak semua tanaman bisa distek batangnya.
Nah, selanjutnya setelah menemukan batang yang ideal, lalu potong batang tersebut sepanjang 8-10 cm untuk tanaman hijau. Sementara untuk tanaman yang tumbuh belukar di pohon, potongan batang yang diperlukan yakni sepanjang 15-25 cm.
Kedua, buang sebagian daun yang ada pada stekan.
Beberapa daun yang terdapat pada bagian bawah dan pucuk batang stekan perlu dibuang. Namun perlu diingat, kita tetap harus menyisakan beberapa daun sekitar 2-4 lembar daun agar proses fotosintesis tanaman tetap berlangsung.
Apabila terdapat kuncup bunga di batang stekan yang akan digunakan, maka sebaiknya kuncup bunga tersebut dibuang agar tidak menyerap banyak nutrisi pada tanaman.
Ketiga, oleskan zat perangsang akar.
Agar akar tanaman baru tumbuh bagus, kita juga bisa memberi perangsang akar pada bagian bawah stekan. Cukup oleskan pada bagian bawah stekan untuk merangsang pertumbuhan akar tanaman yang bagus.
Salah satu zat perangsang akar tanaman yang dapat digunakan antara lain seperti rooton F yang bisa didapatkan di toko-toko pertanian.
Alternatif lain yang bisa digunakan sebagai perangsang akar adalah bawang merah dan bisa juga ditancapkan pada substrat yang telah disiapkan tanpa memberi zat perangsang akar.
Keempat, buat substrat bagi bibit stek kita.
Selanjutnya adalah membuat substrat atau media bagi pertumbuhan akar tanaman yang sudah distek. Substrat yang digunakan bisa berupa media tanah, pasir, atau air.
Apabila menggunakan media tanah untuk persemaian sementara, maka tanaman yang telah kita tancapkan ke media tanah tersebut baiknya diberi sungkup plastik. Lebih kurang 3-5 hari. Setelah itu baru sungkup plastiknya dibuka.
Jika akar sudah terlihat, maka tanaman bisa dipindahkan ke media tanam yang lebih besar seperti polybag berisi campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan rasio 1:1:1.
Persemaian kedua in perlu meenggunakan wadah lebih besar dan media yang cukup banyak untuk membantu proses penyerapan zat hara.
Kelima, perawatan selama masa persemaian.
Selama masa persemaian, tidak ada perlakuan khusus. Akan tetapi kita perlu memperhatikan media tanam agar tidak kering. Sebab, jika media tanam kering, maka akan menyebabkan akar muda yang sedang tumbuh akan mati.
Ketika berjalan melewati sekitar tanaman juga perlu berhati-hati agar tidak menyenggolnya. Sebab, jika tersenggol bisa menyebabkan tanaman bergeser dari media tanam dan menyebabkan akar kering dan mati.
Untuk tanaman buah, setelah tanaman hasil stek sudah cukup kuat, kita dapat memindahkannya ke lokasi tanam akhir. Dapat ditanam di polybag, pot, atau tanah sesuai dengan ketersediaan lahan kita.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Gampang-gampang Susah Memperbanyak Tanaman melalui Stek Batang"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.