Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Diantika IE
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Diantika IE adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...

Kompas.com - 14/05/2025, 13:12 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Kabar mengenai temuan beberapa kasus keracunan dari program MBG (Makan Bergizi Gratis) cukup menyedihkan. 

Berbagai pertanyaan bermunculan, dari rumitnya program MBG hingga kelanjutannya.

Pada kenyataannya program ini terus dilanjutkan dengan beragam catatan dan evaluasi berjalan.

Namun jika harus mengeluh, sebagai seorang ibu yang mencintai anak-anaknya tentu tidak mau kalau anaknya harus mengalami keracunan MBG. Tidak mau pula mendengar ada korban keracunan meskipun itu bukan anak sendiri.

Makanan yang dimasak secara masal pasti berisiko tinggi. Entah itu karena masalah bahan yang kurang higienis dan terpapar bahan berbahaya, atau dari teknik pengemasan yang kurang teliti karena dilakukan secara massal -- basi misal. 

Bahkan tidak menutup kemungkinan karena yang masak memilih bahan yang paling sederhana (dalam artian paling murah -- kualitas juga buruk) karena harus menekan biaya sebisa mungkin demi mendapatkan keuntungan. 

Atau, karena harus berhemat karena dana pembuatan MBG belum turun. Yang terakhir ini murni hanya sebatas mugkin dan misal.

Meskipun enak dan lezat bahkan katanya bergizi (meski dengan harga yang minim), MBG tidak selamanya disukai semua siswa karena mungkin dengan menunya yang itu-itu saja.

Padahal andai saja uang jatah makan itu dialokasikan untuk bapaknya kerja, mungkin akan bisa membuat jutaan dapur kembali ngebul.

Setiap ibu bisa membuat masakan buat anak-anaknya dengan menu yang disukai dan membuat anak lebih bisa makan lahap. 

Meskipun tidak dibekal untuk makan siang, setidaknya anak-anak bisa sarapan penuh dengan makanan fresh yang dibuat oleh ibunya sendiri di rumah.

Jadi, cerita tentang keracunan MBG semestinya tidak akan ada lagi, karena makanannya dimasak oleh ibunya sendiri.

Akan tetapi mungkin ini akan terus menjadi khayalan ya. Program MBG akan tetap berjalan. Maka untuk meminimalisir keracunan MBG agar tidak sampai terjadi lagi, beberapa saran dari seorang ibu yang gak bisa masak dan bukan siapa-siapa ini, mungkin bisa menjadi solusi.

1. Sampaikan MBG Berupa Bahan Masakan kepada Orang Tuanya.

Orang yang tercatat memiliki anak sekolah didaftar untuk mendapatkan bantuan bahan makanan yang bisa diambil setiap dua hari sekali (misal) di warung-warung penyedia yang ditunjuk secara bergilir. 

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum

Di Balik Layar Cerita Mengompos dengan Komposter Drum

Kata Netizen
Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...

Jika MBG Dimasak oleh Ibu Sendiri...

Kata Netizen
Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau