Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Hari Tari Sedunia diperingati setiap tanggal 29 April. Peringatan ini merupakan bentuk dedikasi untuk menghormati seni tari di seluruh dunia.
Selain bentuk penghormatan terhadap seni tari dari seluruh dunia, Hari Tari Sedunia juga diperingati untuk menghormati Jean-Georges Noverre, seorang pencipta tarian balet modern.
Perlu diketahui, seni tari bukan hanya sebuah hasil kreasi, sebagaimana cabang kesenian lain, seni tari telah lekat di hati masyarakat untuk memberikan keuntungan bagi bersatunya kelompok sosial. Kesenian hadir sebagai intersubjective reality yang mendatangkan kebermanfaatan bagi bertahannya sebuah kelompok sosial.
Sadari lagi dan lagi akan kebermanfaatan kesenian, khususnya seni tari dalam bermacam komponen pembentuknya seperti misalnya gerak dan musik, telah mengusik para mpu penggiat seni tari mengangkatnya dalam suguhan-suguhan epik.
Rasa-rasanya tidak asing bagi kita yang sejak beribu tahun lalu memang telah terbiasa dengan senandung filosofis yang telah menjelma dalam liturgi spiritualitas pembungkus kebudayaan.
Sekian ribu tahun, sekitar 10.000-12.000 tahun yang lalu, simbol-simbol mulai diangkat sebagai salah satu alat pemersatu kelompok. Kesenian muncul memegang kemudi sebagai simbolik dari abstraksi spiritualitas kelompok.
Tahun ini, Hari Tari Sedunia jatuh pada Sabtu (29/4/2023), Solo sebagai kota budaya tidak ingin melewatkan begitu saja event warisan yang diadakan sebagai agenda tahunan.
Kota yang beslogan “The Spirit of Java” ini ternyata mengundang inspirasi ribuan seniman dan seniwati dari berbagai kelompok usia.
"Tubuh adalah perangkat, jiwalah yang membuatnya hidup", satu larik yang penuh dengan filosofi kehidupan tersebut akhirnya diangkat menjadi tema Solo Menari 2023.
Solo Menari menggelar dua event agung. Persembahan para pelaku seni dan budaya pun disambut oleh antusiasme masyarakat, baik dari dalam maupun dari luar kota Solo. Bahkan oleh wisatawan dari mancanegara.
Suguhan tari-tarian baik tradisional maupun kontemporer digelar di berbagai sudut kota yang terbagi dalam pos-posnya masing-masing.
Tak pelak lagi, para pelaku seni begitu bersemangat dalam rangka memasyarakatkan kesenian tari.
Salah satu tontonan bagi masyarakat umum digelar secara bebas dalam "Garda The Musical" dipersembahkan oleh teman-teman dari Institut Seni Indonesia di Taman Budaya Surakarta. Digawangi oleh koreografer tari yang kondang sekelas Eko Pece dan beberapa artis ibukota, sukses menghentak sadar masyarakat awam tentang seni tari.
Solo Menari 2023 mengawali kembali menyatunya kehidupan anak manusia selaras dengan alur semesta. Memayu Hayuning Bawånå, menghias kembali keindahan semesta melalui keindahan yang terpancar dari jiwa.
Dimulai pukul 07.00 WIB, ribuan penari Bedhayan Naradipta mulai memadati badan Jalan Diponegoro atau lebih termasyur dengan koridor Ngarsåpurå. Tepatnya di sepanjang jalan depan gerbang selatan Pura Mangkunegaran.
Mengenakan adibusana putih para pelaku tari dari lintas generasi berkumpul menarikan gerakan-gerakan yang menyuguhkan kemolekan budaya Jawa.
Tak kalah menariknya, kota Solo melanjutkan lenggang tarinya ke arah Solo bagian Timur.
Mengambil tempat ikonik Kota Bengawan, Pasar Gede Harjonagoro, Solo menggaungkan kembali suluk budaya lawas; mengangkat sendratari Ramayana dengan lakon "Anoman Obong".
Pukul 16.00 WIB, Solo Paragon Mall mengawali perputaran roda seni sebagai mediasi releasing stress.
Selaku persembahan kepada publik, para praktisi seni dari dalam maupun luar kota Surakarta mengurai narasi fiksi mewujud dalam olah tari-tarian daerah di halaman Balaikota Surakarta.
Malam kembali berlanjut. Berkelindan dengan hentakan musik hip hop, kembali kaki saya menyusuri tembok-tembok mural di sepanjang Gatsu, Jalan Gatot Subroto.
Waktu pun melewati batas 21.15 WIB. Namun dengung musik kaum urban membawa naluri saya terus berjalan di koridor Gatsu. Ini memang sebuah realita yang menyatukan kami menyusuri malam jelang libur hari Minggu.
Pada dasarnya street dance bukanlah aliran hip-hop, namun malam itu kodifikasi jalanan New York terurai di sepanjang koridor Gatsu. Saya lebay? Well, I wish you were there with me.
Kota Solo masih memanjakan masyarakat dengan tarian. Pementasan tarian di arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) mengalun mesra. Hingga waktu menutup genap 06.00 WIB, gema gerak tari usai meluruh kota Surakarta.
Selamat Hari Tari Sedunia!
Salam dari Solo, The Spirit of Java
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Solo Menari, Hidupkan Kembali Semarak Hari Tari Sedunia"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.