Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Pernah merasakan kesal ketika baru saja selesai mandi pagi namun tak lama kemudian sudah berkeringat lagi?
Jika pernah, kamu tidak sendirian. Saya pribadi sudah sampai di titik frustrasi ketika selama belasan tahun mengalami hal semacam itu.
Meniatkan diri untuk bangun pagi-pagi sekali, lalu pergi mandi, akan tetapi tak lama kemudian badan sudah berkeringat akibat berimpitan dengan para penumpang bus, kereta, dan angkutan lainnya dalam perjalanan menuju sekolah, kampus, atau tempat bekerja.
Lagu pop Jawa berjudul Omah Gubuk (rumah gubuk) milik band nomor satu se-Nusantara Koes Plus bahkan menangkap fenomena kefrustrasian itu puluhan tahun yang lalu dengan syair pembuka:
"Esuk esuk, adus resik njur lungo macul"
(Pagi-pagi, mandi bersih cuman untuk pergi memacul (di sawah))
Karena tak ingin terus menerus frustrasi setiap pagi, akhirnya saya pun menghentikan ritual mandi pagi setiap hari itu sejak sekitar 2 dekade lalu.
Lalu, apa dampaknya tidak mandi pagi setiap hari?
Pertama, jelas sekali, kita akan makin bahagia dan awet muda, sebab tak lagi frustrasi akibat merasa kegiatan mandi pagi hari adalah hal yang sia-sia karena tak lama kemudian sudah berkeringat.
Perlu diingat bahwa terlalu sering mandi pagi juga sangat tidak efisien karena sesungguhnya tubuh kita ketika bangun dari tidur, hampir pasti dalam kondisi yang bersih dan tidak terlalu kotor.
Kedua, alasan ekologis. Dengan tidak mandi pagi setiap hari kita berkontribusi mengatasi krisis air dunia.
Menurut laporan Program Pembangunan PBB atau UNDP (2006), kelangkaan air dapat menakibatkan naiknya kadar garam di tanah, tercemarnya zat hara dalam tanah, berkurang daerah resapan banjir, dan rawa-rawa.
Maka dari itu, secara tidak langsung dengan tidak mandi pagi setiap hari kita telah berkontribusi menyelamatkan lingkungan.
Ketiga, alasan ekonomis. Berdasarkan pengalaman empiris saya yang hampir 20 tahun tak lagi mandi pagi setiap hari, menunjukkan bahwa mengurangi aktivitas mandi di pagi hari bisa menghemat rekening air rumah tangga hingga 20%.
Sebagai gambaran, kita hanya cukup membayar air selama 4 bulan untuk pemakaian 5 bulan. Bukankah itu adalah hal yang menakjubkan?
Meski begitu, pasti kamu bertanya-tanya bagaimana kita mencegah bau badan jika kita tidak mandi pagi?
Biar saya beri tipnya.
Pertama, mandi pada malam sebelumnya saat sudah selesai dengan semua kegiatan berkeringat!
Hal penting yang perlu kita pastikan adalah kita mandi secara efisien. Maksudnya adalah kita baru akan mandi di malam hari setelah kita benar-benar selesai melakukan semua aktivitas.
Misalnya, ketika kita sudah pulang kerja, setelah berolahraga di malam hari, atau setelah beraktivitas fisik yang memicu keringat lainnya.
Jika setelah mandi dan sebelum tidur ternyata kita harus melakukan suatu aktivitas lagi yang dapat mengeluarkan keringat, maka usahakan melakukan aktivitas tersebut dengan keringat seminimal mungkin.
Kamu bisa menggunakan kipas angin, pendingin ruangan, atau dengan pakaian yang tipis.
Kedua, jangan takut mandi di malam hari!
Terlalu banyak mitos yang beredar di masyarakat bahwa mandi malam hari itu tidak baik bagi kesehatan.
Padahal justru sebaliknya, dengan mandi di malam hari sebelum kita tidur akan membuat otot-otot kita menjadi lebih rileks, peredaran darah jadi lebih lancar, dan dapat menurunkan suhu tubuh kita.
Dengan semua benefit itu, justru akan membuat tidur malam kita menjadi lebih nyenyak dan tentu istirahat kita akan semakin berkualitas.
Ketiga, jangan makan malam dengan menu yang menajamkan bau keringat!
Beberapa bahan makanan ditengarai secara saintifik dapat meningkatkan ketajaman bau badan. Menurut Lawrence (2021) di antara bahan tersebut adalah segala jenis bawang dan daunnya, asparagus, kol, kubis, jinten, cabe, lobak, daging merah dan alkohol.
Keempat, jaga suhu kamar tidur dan ranjang tetap sejuk!
Menjaga suhu kamar tidur dan ranjang tetap sejuk juga merupakan faktor tak kalah penting.
Jika kita punya sistem pendingin ruangan seperti AC atau Air Cooler, kita bisa menggunakannya pada awal tidur.
Apabila tidak memiliki AC, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan kipas angin untuk menyejukkan ruangan.
Selain itu, menggunakan pakaian tipis saat tidur atau hanya mengenakan pakaian dalam juga bisa dilakukan agar tubuh tak berkeringat selama kita tidur.
Kelima, hindari sarapan yang memancing keringat di pagi hari!
Agar tubuh tak berkeringat dan terhindar dari bau badan, hindari mengonsumsi makanan yang dapat memicu munculnya keringat pada saat sarapan di pagi hari.
Sarapan lontong medan, nasi goreng kambing, atau soto mie yang pedas di pagi hari dapat mengundang keringat dan wajib dihindari jika kita memutuskan untuk tidak mandi pagi.
Bubur ayam yang tidak pedas, roti bakar dengan kismis, atau roti sumbu alias singkong goreng dengan segelas kopi akan lebih aman buat orang-orang yang tidak mandi pagi.
Keenam, tetap cuci muka, gosok gigi, dan pakai deodoran di pagi hari!
Jika kita tidak memutuskan untuk mandi di pagi hari, paling tidak kita tetap harus cuci muka, gosok gigi, dan menggunakan deodoran atau bedak anti keringat.
Jadi, setelah membaca artikel ini hingga selesai, masihkan kamu berniat untuk mandi pagi setiap hari?
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Krisis Ekologi, Mandi Pagi Tak Perlu Tiap Hari!"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.