Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sri Rohmatiah Djalil
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Sri Rohmatiah Djalil adalah seorang yang berprofesi sebagai Wiraswasta. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

3 Cara Petani Kelola Lahan Pertanian di Musim Kemarau

Kompas.com - 23/10/2023, 16:07 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Bagi petani, saat bulan Juli usai itu berarti berakhir pula musim tanam kedua atau biasa disebut gadu. Maka, saat itu pula para petani segera mengambil ancang-ancang untuk memasuki masa tanam ketiga.

Akan tetapi, musim tanam ketiga tahun ini berbeda daripada tahun-tahun sebelumnya. Sebab menurut BMKG, Indonesia akan diterpa fenomena El Nino yang akan menyebabkan kekeringan para periode Juli hingga Oktober, bahkan bisa lebih lama lagi.

Mengetahu hal ini, saya dan banyak petani lain berusaha untuk mengatasi hal ini dengan membagi lahan agar tidak hanya ditanami satu jenis tanaman saja. Selain itu juga berusaha untuk mengelola lahan sesuai ketersediaan air.

Cara pembagiannya adalah, beberapa petak sawah kroco'an ditanami padi. Sawah etan ratan (timur jalan) ditanami kacang hijau, sedangkan sawah kulon ratan (barat jalan) disewakan tahunan dan pertelon.

Cara Mengelola Lahan Pertanian di Musim Kemarau

Seperti kita ketahui sejak awal tahun 2023, BMKG telah mengumumkan bahwa sebagian wilayah di Indonesia akan mengalami kekeringan. Salah satu wilayah tersebut adalah Jawa Timur.

Kekeringan akibat El Nino ini sangat memengaruhi dunia pertanian, sebab sebagaimana kita ketahui bersama bahwa air merupakan sumber kehidupan utama bagi tanaman dan semua makhluk hidup lainnya.

Untuk menghadapi situasi ini ada 3 cara pengelolaan lahan pertanian di musim kemarau agar saya dan petani-petani lainnya tak mengalami kerugian, antara lain sebagai berikut.

  • Menanam padi

Salah satu tanaman yang tetap dipertahankan untuk ditanam adalah pagi. Meski begitu, menanam padi di musim kemarau memerlukan penanganan dan perawatan ekstra.

Sebelumnya petani mesti memilih benih padi varietas tahan panas, selain itu juga mesti memastikan bahwa ketersediaan air, pupuk, pestisida, dan bahan lainnya aman.

Hal ini tentu akan membuat biaya perawatan dan produksi meningkat drastis. Akan tetapi hal itu sebanding dengan harga gabah di pasaran ketika musim kemarau yang cukup tinggi.

Harga gabah yang tinggi ini bisa dimaklumi sebab saat musim kemarau ketersediaan gabah sangat minim.

Meski begitu, petani juga perlu memperhitungkan dampak menanam padi saat musim kemarau apalagi berbarengan dengan fenomena El Nino ini seperti penyebaran hama yang akan lebih cepat.

Jika tidak ingin mengambil risiko gagal panen padi, ada alternatif lain agar musim ketiga lahan pertanian tetap produktif. Menanam palawija bisa menjadi solusi para petani di musim kemarau.

  • Menanam kacang hijau

Selain padi, di musim kemarau para petani juga bisa mulai menanam kacang hijau sebagai alternatif agar lahan tetap produktif. Di samping itu sebenarnya bisa juga menanam palawija jika kebetulan lahan yang dimiliki berada di dataran tinggi.

Jika ingin menanam palawija, petani juga perlu menyesuaikan dengan awal musim kemarau. Menurut kepercayaan dan pengamatan banyak orang tua zaman dulu, jangan menanam palawija di bulan Agustus sebab cuaca sudah cukup dingin dan tidak bagus untuk tanaman.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Kata Netizen
Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Kata Netizen
Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Kata Netizen
Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Kata Netizen
Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Kata Netizen
Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Kata Netizen
Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Kata Netizen
Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Kata Netizen
BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

Kata Netizen
Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Kata Netizen
Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Kata Netizen
Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Kata Netizen
Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Kata Netizen
Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Kata Netizen
Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau