Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Sepi? Mungkin, tetapi justru di situlah letak keistimewaannya.
Suasana tenang menghadirkan rasa damai, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, sekaligus memberi ruang bagi pengunjung untuk benar-benar menikmati alam dan budaya yang masih terjaga.
Salah satu daya tarik utamanya adalah tradisi Suku Dayak Tomun, termasuk Festival Babukung yang begitu ikonik.
Bertemu Pemimpin Muda
Dalam kunjungan ini, saya berkesempatan bertemu langsung dengan Bupati Lamandau, Bapak Rizky Aditya Putra, S.E., M.M. Usianya tergolong muda, namun semangatnya untuk membangun daerah terasa jelas. Salah satu fokus beliau adalah mengembangkan sektor pariwisata.
Festival Babukung, misalnya, terus digiatkan sebagai agenda tahunan. Awalnya, Babukung adalah upacara kematian Suku Dayak Tomun di mana penari-penari bertopeng, disebut bukung, menari untuk menghibur keluarga yang berduka sekaligus memberi bantuan.
Kini tradisi itu dilestarikan dalam bentuk festival budaya yang memperkenalkan kekayaan Lamandau kepada masyarakat luas.
Menutup Perjalanan Singkat
Meski kunjungan kali ini singkat, saya sempat menikmati beberapa pesona wisata Lamandau. Rasanya belum cukup untuk merangkum semua keindahan dan cerita daerah ini dalam satu tulisan.
Masih ada kisah lain yang menunggu untuk diceritakan — tentang sungai, hutan, dan masyarakatnya yang ramah.
Perjalanan ini memang melelahkan raga karena jarak yang ditempuh cukup jauh. Namun justru dari perjalanan ini saya belajar tentang kearifan lokal dan menemukan kebanggaan pada budaya yang masih terjaga.
Catatan kecil ini mungkin baru pembuka. Sebab Lamandau bukan hanya destinasi wisata, melainkan juga cermin budaya yang hidup dan berkembang.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Menuju Lamandau, Menyusuri Bumi Bahaum Bakuba"
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini