Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Tidak lama lagi Hari Raya Iduladha atau juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban akan tiba. Sebagai negara dengan mayoritas umat muslim, peryaan Iduladha di Indonesia identik dengan adanya pemotongan hewan kurban.
Akan tetapi, karena aktivitas pemotongan hewan kurban di Indonesia diperbolehkan dilakukan di luar Rumah Pemotongan Hewan (RPH), maka suka atau tidak suka panitia pemotongan hewan kurban wajib meningkatkan pengetahuannya tentang tata cara pemotongan hewan kurban yang sesuai aturan dan syariat.
Dari beberapa pengetahuan yang mesti dipahami oleh panitia kurban, pengetahuan soal ciri-ciri hewan kurban yang sehat penting untuk dimiliki.
Meski otoritas yang menyatakan bahwa hewan sehat atau sakit adalah dokter hewan, namun pengetahuan ini penting dimiliki setiap panitia kurban.
Hal ini paling tidak membuat panitia mengerti tindakan apa yang harus dilakukan jika menemukan hewan kurban yang tidak sehat. Jika hal ini terjadi panitia sesegera mungkin harus menukar atau mengembalikan hewan kurban tersebut kepada penjual.
Hal ini juga menjadi salah satu alasan, mengapa pemotongan hewan kurban tidak hanya dilakukan dalam satu hari. Melainkan empat hari.
Agar panitia kurban tahu mana hewan kurban yang sehat dan tidak, berikut ciri-ciri hewan kurban sehat yang perlu diketahui.
Sebagai masyarakat yang awam akan kondisi hewan kurban, ada beberapa tip yang semoga berguna ketika memilih hewan kurban agar mendapat hewan kurban yang sehat dan berkualitas.
Pertama, kita bisa meminta pendapat dokter hewan yang berada di sekitar tempat tinggal kita ketika membeli hewan kurban. Pendapat dari dokter hewan mengenai kondisi hewan kurban yang akan dibeli menjadi penting terutama saat kita ragu akan kondisi hewan yang akan kita beli.
Selain itu, dokter hewan akan membantu kita sebagai masyarakat awam dalam mengetahui mana hewan kurban yang sehat dan berkualitas atau tidak.
Kedua, minta Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang ditandatangani oleh dokter hewan pemerintah dari penjual hewan kurban.
SKKH ini akan menjadi bukti tertulis bahwa hewan kurban tersebut merupakan hewan yang sehat dan layak untuk dikurbankan.
Ketiga, jangan membeli hewan kurban karena faktor harga semata. Harga yang tinggi belum tentu menjadi jaminan bahwa hewan tersebut merupakan hewan yang sehat, berkualitas, dan layak untuk dikurbankan.
Oleh karena itu, sebagai masyarakat jangan asal dalam memilih dan membeli hewan kurban. Belilah hewan kurban karena benar-benar akan melakukan ibadah kurban.
Jadi hewan kurban yang akan kita beli adalah benar-benar hewan yang terbaik dan sempurna.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tip Memilih Hewan Kurban yang Sehat"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.