Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Memanfaatkan sampah sebenarnya bukan hal baru, sudah sejak lama mengubah sampah yang dianggap tidak berguna, menjadi barang baru yang lebih berguna.
Hanya saja itu dianggap tidak cukup untuk sekadar mengelola limbah sampah yang terus bertambah dari hari ke hari.
Pun ketika kita mengelola sampah, jika kita keliru dalam mengolahnya bukan tidak mungkin justru menimbulkan masalah hingga kerugian.
Jika bisa dibagi menjadi 2 bagian antara pihak pemerintah dan swasta, maka kita akan melihat bagaimana pemerintah dianggap mengelola sampah yang tidak bernilai ekonomis, sementara swasta hanya mengelola sampah yang bernilai ekonomis saja.
Padahal kita tahu, bahwa sampah merupakan bahan baku ekonomi. Pada objek sampah itu terdapat kategori bernilai ekonomis dan tidak bernilai ekonomis.
Maka pertanyaannya kemudian adalah bagaimana keduanya bisa dikerjakan dengan seimbang agar yang satu tidak selalu menghabiskan anggaran, sementara yang satu selalu mendapatkan keuntungan?
Oleh karena itu, kita mesti paham bahwa keuntungan ekonomi dalam pengelolaan sampah itu terjadi secara bertingkat.
Semuanya mesti diawali dengan perubahan paradigma, konsep, dan cara kerja yang benar sesuai regulasi, hingga kemajuan zaman.
Misalnya, keuntungan pengelolaan sampah terletak pada pemilahan sampah sesuai jenisnya.
Maka jika setiap kita bisa lebih dulu memilah sampah dengan benar pasti akan berkurang frekuensi pembuangan sampah. Itu secara langsung akan berdampak pada penghematan pengangkutan sampah.
Lewat penghematan itu kita bisa dapat keuntungan dari pemilahan sampah di sumbernya itu akan terus berdampak domino sampai ke penghematan operasional di TPA.
Bila hal semacam ini bisa dilakukan secara makro, barulah kita bisa masuk ke tingkat keuntungan selanjutnya: pengolahan sampah.
Produk daur ulang ini jika dibayangkan dengan suplai yang sudah terpilah lebih dulu, maka keuntungan ekonomis bisa didapat dengan besar pula.
Harapannya, paling tidak, jika bisnis ini tertata dengan baik, maka akan sangat bisa untuk membiayai keseluruhan sistem pengelolaan sampah secara mandiri.
Regulasi memang dibutuhkan, tetapi kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah juga tidak kalah pengting.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tingkat Keuntungan Ekonomi Pengelolaan Sampah"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.