Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
andry natawijaya
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama andry natawijaya adalah seorang yang berprofesi sebagai Konsultan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Strategi Membangun Bisnis Startup agar Bertahan Lama

Kompas.com - 18/10/2022, 12:05 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Startup Game Over (?)"

Unicorn biasanya dideskripsikan sebagai seekor kuda dengan tanduk lancip tepat di kepalanya.

Sering kali unicorn muncul dalam berbagai cerita dongeng atau fantasi, karena unicorn dikenal sebagai makhluk mitologi.

Tetapi beberapa tahun belakangan ini, istilah unicorn semakin populer. Lantas, apa itu unicorn?

Dalam dunia bisnis, unicorn adalah istilah yang disematkan pada startup atau perusahaan rintisan yang nilai valuasinya mencapai US$ 1 juta. Sehingga terkadang unicorn lekat dengan perkembangan dinamika perusahaan rintisan.

Banyak perusahaan rintisan muncul saat digitalisasi sedang mengalami tren. Karena sedang menjadi tren, perusahaan rintisan kian bermunculan dan kemudian mencoba peruntungan di dunia bisnis dengan memperkenalkan aplikasi serta berbagai fiturnya pada masyarakat.

Dalam waktu sekejap, perusahaan rintisan menyedot perhatian publik dan juga para investor untuk menyuntikan dananya agar segera bisa menghasilkan keuntungan.

Namun kenyataannya, di balik kesuksesan startup unicorn, ada beberapa yang harus meninggalkan cerita karena gulung tikar. Lantas, faktor apa saja yang menyebabkan startup bangkrut?

Manajemen keuangan buruk

Kampanye bakar uang agar nama aplikasinya menjadi terkenal mungkin ampuh di awal, namun bagaimana jika hal tersebut dilakukan terus-menerus?

Berapa pun banyaknya modal diraih akan habis jika perusahaan rintisan tidak berorientasi kepada keuntungan.

Arus kas akan minus karena perusahaan terus mengeluarkan uang tanpa diimbangi pemasukan dari transaksi.

Jika hanya mengandalkan modal investor, usia perusahaan tidak akan berlangsung lama, tidak heran arus kas laksana aliran darah yang menghidupi perusahaan.

Sumber daya manusia yang tidak tepat

Perusahaan rintisan terkadang diinisiasi oleh beberapa pihak lantas sepakat bergabung menjalankan perusahaan.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau