Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ariana Maharani
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Ariana Maharani adalah seorang yang berprofesi sebagai Dokter. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Minimnya Partisipasi Laki-laki dalam Penggunaan Kontrasepsi

Kompas.com - 25/10/2022, 09:58 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ketimpangan Gender pada Penggunaan Kontrasepsi"

Suatu hari seorang pasien perempuan datang ke Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas tempat saya bertugas.

Kedatangannya itu bermaksud untuk melakukan kontrol rutin terkait posisi Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) setiap 6 bulan sekali.

Pasien tersebut mengaku bahwa ia sudah menggunakan AKDR atau biasa dikenal dengan Intra Uterine Device (IUD) selama satu tahun.

Terkait penggunaan IUD ini sebenarnya sangat jarang ditemukan di desa tempat saya bertugas. Padahal, tingkat keberhasilan mencegah kehamilan dengan menggunakan IUD ini sangat tinggi, yakni sekitar 98-99% selama lima tahun penggunaannya.

Pasien juga menjelaskan alasan mengapa ia akhirnya memutuskan untuk menggunakan IUD ini. Menurutnya, ia mengikuti saran dokter spesialis kandungan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang ditaruh di dalam rahim pasca ia melakukan operasi caesar.

“Karena menurut dokter tersebut alat kontrasepsi yang ditaruh dalam rahim tidak ada hormonnya karena hormon akan berpengaruh kepada tekanan darah,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa ia sudah mencoba berbagai macam kontrasepsi, mulai dari tablet, suntik, implan, hingga IUD yang sekarang dipilih meski awalnya merasa takut.

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap pasien, diketahui bahwa adanya kemungkinan IUD mengalami displacement atau pergeseran posisi IUD dari tempat yang seharusnya di dalam fundus ke segmen bawah rahim atau leher rahim.

Oleh karenanya, kemudian pasien diberikan rujukan ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan USG untuk memastikan posisi IUD.

Perbandingan Angka Partisipasi Kontrasepsi Perempuan dan Laki-laki

Dari cerita pasien tersebut terkait pengalaman penggunaan kontrasepsi, saya tertarik untuk mencari tahu mengenai data angka partisipasi kontrasepsi antara perempuan dan laki-laki di Indonesia.

Menurut riset oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di tahun 2018, ditemukan bahwa persentase partisipasi perempuan yang menggunakan kontrasepsi sebesar 96,7%, sementara partisipasi laki-laki hanya sebesar 3,3%.

Dari temuan itu bisa dikatakan bahwa pelaksaan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) ternyata mengalami banyak kendala di lapangan.

Temuan BKKBN tahun 2018 tersebut juga sekaligus memperlihatkan bahwa praktik program Keluarga Berencana (KB) yang sejak tahun 1994 mengampanyekan soal peningkatan tanggung jawab dan partisipasi laki-laki dalam program KB rupanya masih jadi PR besar di Indonesia.

Perspektif Gender Dalam Keluarga Berencana

Ketimpangan tingkat partisipasi kontrasepsi tersebut juga memperlihatkan dikotomi peran laki-laki dan perampuan baik dalam bentuk stereotipe, double burden, marginalisasi, subordinasi, hingga kekerasan terhadap perempuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Mengapa 'BI Checking' Dijadikan Syarat Mencari Kerja?

Mengapa "BI Checking" Dijadikan Syarat Mencari Kerja?

Kata Netizen
Apakah Jodohku Masih Menunggu Kutemui di LinkedIn?

Apakah Jodohku Masih Menunggu Kutemui di LinkedIn?

Kata Netizen
Pendidikan Itu Menyalakan Pelita Bukan Mengisi Bejana

Pendidikan Itu Menyalakan Pelita Bukan Mengisi Bejana

Kata Netizen
Banjir Demak dan Kaitannya dengan Sejarah Hilangnya Selat Muria

Banjir Demak dan Kaitannya dengan Sejarah Hilangnya Selat Muria

Kata Netizen
Ini yang Membuat Koleksi Uang Lama Harganya Makin Tinggi

Ini yang Membuat Koleksi Uang Lama Harganya Makin Tinggi

Kata Netizen
Terapkan Hidup Frugal, Tetap Punya Baju Baru buat Lebaran

Terapkan Hidup Frugal, Tetap Punya Baju Baru buat Lebaran

Kata Netizen
Emoji dalam Kehidupan Kita Sehari-hari

Emoji dalam Kehidupan Kita Sehari-hari

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com