Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Dari beberapa jenis radio tersebut, tentu para penyiar dari masing-masing radio tersebut akan memperoleh gaji yang berbeda pula.
Nah, biasanya penyiar yang bekerja secara full time akan menerima gaji yang jumlahnya tidak jauh dari Upah Minumum Kota/Kabupaten (UMK) radio itu berada.
Sementara untuk penyiar part time akan menerima gaji yang jumlahnya setengah dari UMK.
Standar penentuan jumlah gaji penyiar radio berdasarkan UMK di mana radio itu berada juga tidak selalu bisa menjawab pertanyaan berapa gaji penyiar radio.
Akan tetapi secara mayoritas memang standar ini digunakan untuk menentukan jumlah gaji penyiar radio.
Tak jarang ada juga penyiar radio yang menerima gaji di atas rata-rata atau di atas UMK radio itu berada.
Hal ini ditentukan oleh popularitas suatu stasiun radio. Semakin populer dan ternama suatu radio, maka akan semakin banyak iklan nasional bahkan internasional yang masuk.
Dari banyaknya iklan tersebut tentu akan membuat pendapatan suatu radio semakin besar yang otomatis juga akan berpengaruh terhadap gaji penyiarnya.
Sebab umumnya, gaji penyiar radio juga berasal dari hasil pendapatan iklan per bulannya. Sehingga semakin banyak iklan nasional maupun internasional, akan semakin makmur pula radionya beserta para karyawannya.
Dari pengalaman saya mengabdi menjai pekerja radio selama kurang lebih 10 tahun, saya akan mengatakan kalau kerja di radio itu belum tentu akan membuat kita menjadi orang yang cepat kaya.
Sebab standar rata-rata gaji seorang penyiar radio tidak jauh dari jumlah UMK di mana radio itu berada. Akan tetapi, dengan penghasilan itu paling tidak bisa tetap menyambung kehidupan.
Besar atau kecilnya pendapatan bulanan yang kita dapatkan tentu tergantu dari bagaimana kita menyikapinya, apakah kita mampu mengelola gaji tersebut.
Bagi saya, berapapun jumlah gajinya paling tidak ada keistimewaan tersendiri yang saya rasakan dengan menjadi penyiar radio.
Menjadi penyiar radio bagi saya tidak seperti bekerja kantoran pada umumnya. Bagi saya, menjalani rutinitas sebagai penyiar radio hanyalah seperti melakukan hobi yang dibayar.
Sehingga meski gaji yang diterima hanya sejumlah UMK, namun kenyamanan dan kesenangan ketika bekerja yang didapatkan belum tentu bisa didapatkan di tempat dan bidang lain.
Apalagi saya bukan tipe pribadi yang mudah untuk pindah dari tempat bekerja yang satu ke tempat lainnya.
Sebab bagi saya, orang sukses itu adalah yang awet dan menikmati pekerjaannya sebagai ladang untuk mencari pahala juga rezeki yang berkah secukupnya dan yang penting halal.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Berapa Gaji Penyiar Radio?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.