Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Sebagian juga ada yang menggunakan pola tanam padi terus menerus selama setahun. Hal ini dilakukan setelah melihat dan memperhitungkan ketersediaan sumber air.
Jika pola tanam sudah dibuat, tetapi iklim tiba-tiba berubah seperti sekarang ini, petani harus siap dengan pengairan. Pengairan bisa dilakukan dengan irigasi, namun air irigasi tidak mencukupi kebutuhan, sehingga banyak petani yang membuat sumur pompa.
Membuat sumur pompa pun akan menimbulkan masalah lain, seperti air akan semakin mengecil apalagi ketika digunakan secara bersamaan.
Upaya lain yang bisa dilakukan petani dalam menghadapi cuaca panas ekstrem adalah menggunakan bibit padi unggul yang tahan cuaca panas.
Selain itu sebenarnya juga bisa menggunakan pupuk organik untuk mengatasi cuaca panas ekstrem dan menjaga kualitas tanaman padi tetap dalam kondisi maksimal.
Akan tetapi, penggunaan pupuk organik tidak begitu diminati petani di wilayah saya. Apa yang menjadi sebab mengapa pupuk organik tidak begitu diminati mungkin harus diteliti lebih lanjut.
Dengan adanya fenomena cuaca panas ekstrem yang terjadi, memang petani harus bekerja lebih keras agar padi yang ditanam tetap bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal melalui berbagai upaya tadi.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Dampak Panas Ekstrem terhadap Tanaman Padi"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya