Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Tanaman padi bisa tumbuh subur dan menghasilkan bulir gabah yang berisi karena terjadi proses fotosistesis yang sempurnya.
Sebuah tanaman akan bisa melakukan proses fotosistesis yang sempurnya jika beberapa faktor penting seperti air, cahaya, karbondioksida, dan klorofil terpenuhi dengan baik.
Maka dari itu, apabila tanaman mengalami kekurangan air akibat kekeringan karena cuaca panas, maka akan menurunkan proses fotosintesis. Pada akhirnya pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi berkurang.
Agar bisa menjaga kualitas pertumbuhan dan produktivitas padi tetap baik, petani harus melakukan pengairan ekstra, paling tidak tiga hari sekali.
Proses pengairan juga bisa dilakukan ketika macak-macak hingga benih padi mulai beranak. Tanda tanaman padi sudah beranak bisa dilihat ketika tanah yang renggang sudah tidak terlihat. Pada kondisi ini air cukup macak-macak, tidak sampai menggenang.
Cuaca panas terik juga bisa memicu berkembangnya hama tanaman. Pada tanaman padi di sawah hama yang sering mengganggu adalah belalang, tikus, dan penggerak batang.
Biasanya untuk membasmi hama-hama ini petani menggunakan insektisida. Akan tetapi perlu diingat untuk tetap hindari penggunaan obat kimia ini secara berlebih.
Selain itu tidak disarankan untuk menggunakan perangkap tikus listrik, sebab alih-alih tikus yang mati terperangkap, justru malah banyak petani yang terkena perangkap listrik ini.
Dengan adanya perubahan iklim ini tentu sebagai petani akan melakukan berbagai upaya untuk tetap memperoleh produksi padi yang optimal.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan petani di tengah perubahan iklim yang tak menentu adlaah dengan membuat pola tanam.
Pola tanam ini erat kaitannya dengan ketersediaan air dan pengendalian hama, suhu udara, dan bibit unggul.
Biasanya pola tanam dalam satu tahun terbagi dalam 3 pola, antara lain sebagai berikut.
Dari ketiga pola tanam tersebut, adakah yang lebih baik? Jawabannya tidak ada yang lebih baik.
Hal ini bergantung dari wilayah dan iklim. Jika petani bisa memilih pola tanam dengan cerdas, maka ia akan menghasilkan panen yang maksimal.
Di wilayah saya, biasanya petani menggunakan pola tanam padi, padi, dan palawija. Menanam palawija pun diusahakan tidak boleh lewat dari bulan Agustus.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya