Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iwan Berri Prima
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Iwan Berri Prima adalah seorang yang berprofesi sebagai Dokter. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat dan Cara Memilihnya

Kompas.com - 28/06/2023, 13:45 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Tidak lama lagi Hari Raya Iduladha atau juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban akan tiba. Sebagai negara dengan mayoritas umat muslim, peryaan Iduladha di Indonesia identik dengan adanya pemotongan hewan kurban.

Akan tetapi, karena aktivitas pemotongan hewan kurban di Indonesia diperbolehkan dilakukan di luar Rumah Pemotongan Hewan (RPH), maka suka atau tidak suka panitia pemotongan hewan kurban wajib meningkatkan pengetahuannya tentang tata cara pemotongan hewan kurban yang sesuai aturan dan syariat.

Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat

Dari beberapa pengetahuan yang mesti dipahami oleh panitia kurban, pengetahuan soal ciri-ciri hewan kurban yang sehat penting untuk dimiliki.

Meski otoritas yang menyatakan bahwa hewan sehat atau sakit adalah dokter hewan, namun pengetahuan ini penting dimiliki setiap panitia kurban.

Hal ini paling tidak membuat panitia mengerti tindakan apa yang harus dilakukan jika menemukan hewan kurban yang tidak sehat. Jika hal ini terjadi panitia sesegera mungkin harus menukar atau mengembalikan hewan kurban tersebut kepada penjual.

Hal ini juga menjadi salah satu alasan, mengapa pemotongan hewan kurban tidak hanya dilakukan dalam satu hari. Melainkan empat hari.

Agar panitia kurban tahu mana hewan kurban yang sehat dan tidak, berikut ciri-ciri hewan kurban sehat yang perlu diketahui.

  1. Dapat berdiri bertumpu pada keempat kaki
  2. Hewan terlihat aktif dan lincah
  3. Lubang kumlah normal, tidak ada darah dan cairan yang tidak normal. Lubang kumlah ini di antaranya adalah hidung, telinga, mulut dan anus.
  4. Memiliki rambut (sering disebut bulu, padahal yang benar adalah rambut), yang bersih dan tidak kusam.
  5. Memiliki cermin hidung yang lembab atau basah. Tidak kering. Karena jika kering biasanya indikasi hewan sedang demam.
  6. Hewan tidak kurus
  7. Nafsu makan dan minum baik
  8. Hewan tidak cacat
  9. Tidak ada batuk (sistem pernafasan normal)
  10. Tidak ada diare (sistem pencernaan normal)

Tip Memilih Hewan Kurban yang Sehat

Sebagai masyarakat yang awam akan kondisi hewan kurban, ada beberapa tip yang semoga berguna ketika memilih hewan kurban agar mendapat hewan kurban yang sehat dan berkualitas.

Pertama, kita bisa meminta pendapat dokter hewan yang berada di sekitar tempat tinggal kita ketika membeli hewan kurban. Pendapat dari dokter hewan mengenai kondisi hewan kurban yang akan dibeli menjadi penting terutama saat kita ragu akan kondisi hewan yang akan kita beli.

Selain itu, dokter hewan akan membantu kita sebagai masyarakat awam dalam mengetahui mana hewan kurban yang sehat dan berkualitas atau tidak.

Kedua, minta Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang ditandatangani oleh dokter hewan pemerintah dari penjual hewan kurban.

SKKH ini akan menjadi bukti tertulis bahwa hewan kurban tersebut merupakan hewan yang sehat dan layak untuk dikurbankan.

Ketiga, jangan membeli hewan kurban karena faktor harga semata. Harga yang tinggi belum tentu menjadi jaminan bahwa hewan tersebut merupakan hewan yang sehat, berkualitas, dan layak untuk dikurbankan.

Oleh karena itu, sebagai masyarakat jangan asal dalam memilih dan membeli hewan kurban. Belilah hewan kurban karena benar-benar akan melakukan ibadah kurban.

Jadi hewan kurban yang akan kita beli adalah benar-benar hewan yang terbaik dan sempurna.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tip Memilih Hewan Kurban yang Sehat"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Kata Netizen
Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Kata Netizen
Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Kata Netizen
Ini Alasan Kompos Disebut sebagai 'Emas Hitam'

Ini Alasan Kompos Disebut sebagai "Emas Hitam"

Kata Netizen
Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kata Netizen
Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kata Netizen
Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Kata Netizen
Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Kata Netizen
Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Kata Netizen
Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Kata Netizen
Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Kata Netizen
Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Kata Netizen
Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Kata Netizen
Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Kata Netizen
Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau