Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Satria Widiatiaga
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Satria Widiatiaga adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

5 Manfaat Program Satu Rekening Satu Pelajar bagi Siswa

Kompas.com - 20/12/2023, 12:31 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Ketika masih duduk di sekolah dasar, saya pernah mengikuti perlombaan gerak jalan antar pelajar yang meninggalkan kenangan mendalam. Meskipun berjalan di bawah matahari bersama teman-teman adalah momen yang menyenangkan, hadiah dari perlombaan itulah yang membuatnya tak terlupakan.

Hadiahnya berupa tabungan khusus pelajar senilai Rp 50.000,- di sebuah bank daerah. Pada masa itu, jumlah tersebut terasa sangat besar bagi seorang pelajar dan kegembiraan anak kecil ketika menerima hadiah tersebut tidak dapat diukur.

Meski awalnya saya berpikir untuk menggunakan uang tersebut membeli mainan kesukaan, namun ibu saya yang mengurus pembukaan rekening tersebut menyarankan agar uang itu tidak diambil untuk pembelian sesuatu secara spontan.

Waktu itu ibu saya berpesan sekaligus mengajarkan soal pentingnya menjaga tabungan pelajar yang saya miliki. Tabungan tersebut baiknya ditambahkan secara rutin dari uang jajan.

Ketika jumlah tabungan itu sudah tercukupi, baru uangnya bisa digunakan untuk keperluan sekolah. Pengalaman ini merupakan pelajaran pertama saya tentang konsep menabung di bank, dan kesannya tetap membekas.

Manfaat Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)

Beda halnya dengan masa kini. Sekarang program menabung untuk pelajar telah berkembang pesat dan telah didukung oleh skema menabung yang bervariasi.

Apalagi sejak tahun 2015, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Program Simpanan Pelajar (Simpel), diikuti oleh Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) pada tahun 2020, yang merupakan implementasi dari Keputusan Presiden RI No. 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung (HIM).

Menurut situs resmi OJK, program Satu Pelajar Satu Rekening (KEJAR) telah mencapai 76,73 persen dari 64,6 juta pelajar pada tahun 2021 dengan total nilai Rp27,66 triliun rupiah. Targetnya untuk tahun 2022 adalah 80 persen pelajar memiliki rekening.

Program ini dianggap sebagai terobosan yang perlu didukung oleh semua pihak di bidang pendidikan, karena manfaatnya yang besar, baik bagi perbankan nasional maupun dalam pendidikan menabung di kalangan pelajar.

Bagi pendidik, program ini memberikan manfaat dalam mengajarkan konsep manajemen keuangan kepada pelajar. Pelajar dapat langsung mempraktikkan konsep menabung di bank melalui layanan rekening khusus pelajar, bahkan jika mereka belum memiliki KTP dan pendapatan tetap.

Berikut beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh para pelajar melalui program Satu Pelajar Satu Rekening (KEJAR).

  • Edukasi Kebiasaan Menabung

Lagu "Menabung" yang populer di era 90-an menciptakan misi untuk mengedukasi pelajar tentang pentingnya menabung sejak usia dini.

Program KEJAR mendukung pendidik dalam mengajarkan konsep menyisihkan uang jajan untuk ditabung dan digunakan untuk hal yang bermanfaat.

Program ini memberikan kesempatan bagi pendidik untuk membiasakan diri mereka belajar manajemen keuangan sejak dini. Dengan memiliki buku tabungan simpanan pelajar, mereka dapat belajar untuk memanfaatkan fasilitas tersebut sebaik mungkin.

Program KEJAR diharapkan tidak sekedar hanya mencapai target kepemilikan rekening belaka oleh para pelajar, namun juga digunakan secara kontinyu untuk menabung secara rutin oleh pelajar dan dipergunakan untuk keperluan sekolahnya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Wisuda TK Lengkap dengan Toga dan Lainnya, Belebihan?
Wisuda TK Lengkap dengan Toga dan Lainnya, Belebihan?
Kata Netizen
Jika Kita Tinggal di Rumah Subsidi Seluas 14 Meter Persegi
Jika Kita Tinggal di Rumah Subsidi Seluas 14 Meter Persegi
Kata Netizen
Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari 'Goceng'
Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari "Goceng"
Kata Netizen
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Kata Netizen
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Kata Netizen
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Kata Netizen
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Kata Netizen
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Kata Netizen
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Kata Netizen
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Kata Netizen
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Kata Netizen
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Kata Netizen
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Kata Netizen
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Kata Netizen
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau