Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Novaly Rushans
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Novaly Rushans adalah seorang yang berprofesi sebagai Relawan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kenapa Kini Sulit Sekali Mencari Kerja?

Kompas.com - 31/07/2024, 22:52 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Terjadi hopeless of job merupakan multifaktor. Keadaan saat pandemi beberapa tahun yang lalu menaikkan angka hopeless of job cukup signifikan.

Banyak perusahaan mengurangi bahkan merumahkan pekerjanya. Angkanya mencapai 1,1 Juta atau setara dengan 20,82 % pada tahun 2022.

Keadaan ekonomi makro dan keadaan politik juga sedikit banyak memberikan dampak sulitnya memperoleh pekerjaan.

Sebagai contoh, di Kabupaten Tangerang yang merupakan wilayah Industri banyak pabrik yang tutup.

Persaingan mendapatkan pekerjaan menjadi sangat tinggi. Sementara lulusan dari jenjang sekolah menengah atas dan sarjana terus bertambah.

Secara umum ada empat hal yang ditengarai sebagai faktor tingginya angka hopeless of job.

Pertama, faktor rendahnya tingkat pendidikan yang 55,8% lulusan SMP ke bawah. Ditambah dengan rendahnya skil yang dimiliki.

Pekerjaan formal mensyaratkan lulusan jenjang SMA untuk pekerja pabrik, sales lapangan, operator dan beberapa pekerjaan lainnya. Bahkan untuk tingkat ini lulusan S1 juga ikut melamar.

Lulusan di bawah SMP biasanya banyak diserap sebagai pekerja informal. Baik sebagai pelayan hingga bagian kebersihan.

Walaupun sektor informal jauh lebih besar dari sektor formal, kebanyakan pekerjanya si pemilik usahanya sendiri atau masih punya hubungan keluarga.

Kedua, Kurangnya lapangan pekerjaan formal. Menurut data BPS , sektor formal menyumbang 40,69% (Data Agustus 2022).

Angka ini tentu membuat angka keterserapan pekerja menjadi terbatas. Sektor formal juga banyak tersedia di perkotaan atau wilayah industri.

Hal ini yang membuat terjadinya pergerakan orang dari daerah menuju kota untuk mencari kerja.

Pekerjaan sebagai petani juga tidak menarik minat anak muda, selain tanah yang sudah banyak berubah fungsi menjadi perumahan baru.

Ketiga, Ketidaksesuaian antara pendidikan dan pekerjaan , atau istilah industrinya link and match. Ketidaksesuaian ini sering membuat seseorang sulit mendapatkan pekerjaan sesuai dengan minat dan skill yang dimiliki.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Kata Netizen
Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Kata Netizen
Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Kata Netizen
Ini Alasan Kompos Disebut sebagai 'Emas Hitam'

Ini Alasan Kompos Disebut sebagai "Emas Hitam"

Kata Netizen
Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kata Netizen
Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kata Netizen
Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Kata Netizen
Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Kata Netizen
Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Kata Netizen
Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Kata Netizen
Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Kata Netizen
Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Kata Netizen
Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Kata Netizen
Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Kata Netizen
Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau