Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Zaman memang telah berubah, begitu pula pola asuh anak, hubungan antar orangtua dan anak juga mengalami perkembangan. Bila ditilik lagi, hubungan anak dan orangtua memang perlu pemahaman ulang.
Sebagai orangtua, saya pernah mengalami masa sebagai anak-anak. Ingat bagaimana orangtua memegang peranan yang sangat mendominasi. Anak tinggal menerima hasil keputusan yang sejatinya mungkin tidak sejalan dengan keinginan anak.
Urusan memilih sepatu sekolah yang sepele saja, peran orangtua sangat kuat. Sebagai anak saat itu saya tak bisa memilih, bahkan hingga warna dan model sudah dipilihkan ibu saya. Tinggal pakai saja.
Selain pemilihan sepatu sekolah, model potongan rambut saat saya sekolah juga sudah ditentukan orangtua. Si abang cukur cukup mengkonfirmasi ke ibu saya. Mau model apa? Saya sebagai objek, si pemilik rambut tidak pernah ditanya. Mau dicukur model apa?
Begitulah orangtua diawal tahun 80-an. Tapi info ayah dan ibu saya. Dominasi orangtua malah lebih jauh dalam saat mereka menjadi anak. Sampai urusan pasangan hidup, orangtua punya peran yang sangat menentukan.
Jadi kalau dilihat dari perkembanganya, semakin berjalannya waktu pola hubungan anak dan orangtua terus mengalami perubahan.
Saya sama sekali tidak menyalahkan pola asuh orangtua saat itu. Memang zamannya seperti itu.
Pemahaman orangtua hanya sampai sisi itu saja. Literasi juga sangat terbatas. TV saja hanya TVRI yang bisa ditonton. Media hanya berpusat pada media cetak, kalaupun ada radio juga tidak banyak bedanya.
Itu sebabnya bonding orangtua zaman dahulu tidak akan sama dengan bonding zaman now. Kini anak-anak jauh lebih bebas, mereka bebas memilih apa saja yang mereka sukai.
Zaman orangtuanya dianggap tabu kini sudah tak ada malu. Yang dulunya bikin malu sekarang dilakukan tanpa ragu-ragu.
Bonding Zaman Now
Bonding memiliki dampak positif yang luar biasa. terutama bagi perkembangan dan pertumbuhan anak.
Seorang anak yang memiliki bonding dengan orangtuanya, dipercaya memiliki kesehatan mental yang baik, daya tumbuh anak menjadi optimal.
Saling percaya akan terbangun dengan baik karena orangtua bisa melakukan bonding dengan anaknya, maka akan muncul saling paham dan saling mengasihi.
Sayangnya, di kalangan anak muda bonding dengan orangtua terasa sulit. Bahkan ada kebiasaan bila seorang anak remaja acapkali tidak akur dengan orangtuanya terutama dengan bapak.