Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Belum banyak warga Kota Kupang-NTT yang tahu kalau ada layanan cek kesehatan gratis, baik untuk bayi yang baru lahir, Balita, dewasa, maupun para lansia.
Pasalnya, program yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan ini termasuk belum familiar karena baru diluncurkan per Senin, 10 Februari 2025.
Padahal, program layanan cek kesehatan gratis ini bersifat nasional dan berlaku di seluruh Indonesia. Cukup datang dan melakukannya di Puskesmas terdekat.
Tak hanya itu, warga juga bisa memanfaatkan aplikasi satu sehat mobile atau chatbot WhatsApp di nomor 081110500567 yang dapat memandu pendaftar sesuai petunjuk yang ada.
Banyaknya warga yang tidak tahu sebab minimnya sosialisasi, baik melalui instansi kesehatan seperti Puskesmas maupun satuan pemerintah hingga ke level RT/RW.
Minimnya Sosialisasi
Cek kesehatan gratis merupakan bagian dari program nasional bernama Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win.
Quick Win merupakan program dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan diluncurkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada hari Senin, 10 Februari 2025 lalu.
Bagi warga yang berulang tahun, dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk mengecek kesehatannya secara gratis.
Menurut Kabiro Komunikasi dan Informasi Publik Aji Muhawarman, terdapat 10.200 Puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia yang siap menjalankan cek kesehatan gratis bagi warga yang menginginkannya.
Sayangnya, program bermanfaat ini belum banyak diketahui oleh warga. Beberapa warga Kota Kupang yang berobat di Puskesmas Oebobo Kota Kupang malah tidak tahu sama sekali.
Seorang ibu yang membawa anaknya berobat di Puskesmas ini justru baru tahu kalau ada program cek kesehatan gratis seperti itu.
Sebab ia hanya tahu fasilitas kesehatan dari Pemerintah itu adanya seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang biasa digunakan oleh keluarganya untuk berobat di Puskesmas.
Ketika ditanya, seorang Bapak bernama Andreas juga mengaku tidak tahu soal cek kesehatan secara gratis. Sebab ia baru akan berobat ke Puskesmas ketika merasa sakit.
"Kalau masih sehat-sehat, sonde perlu datang ke sini (Puskesmas). Datang kalau sakit sa", kata Andreas sambil memperlihatkan Kartu Indonesia Sehatnya.
Dari Orientasi Kuratif menjadi Preventif
Peluncuran program ini sebenarnya ingin mengubah layanan kesehatan dari yang sifatnya kuratif atau pengobatan ke pencegahan atau preventif.
Hal ini disampaikan oleh Kabiro Komunikasi dan Informasi Publik Aji Muhawarman yang dirilis dalam sehatnegeriku.kemkes.go.id baru-baru ini.
Dengan adanya program yang sifatnya preventif ini, maka dapat mengurangi biaya kesehatan akibat sakit. Cek kesehatan dini dapat menjaga seseorang untuk tetap sehat.
Dalam perawatan kesehatan modern, pengobatan preventif perlu diprioritaskan. Namun, pengobatan kuratif tetap penting untuk dilakukan dengan cepat dan tepat agar penyakit tidak semakin parah dan menyebabkan komplikasi.
Pengobatan kuratif adalah pengobatan untuk menyembuhkan penyakit, sedangkan pengobatan preventif adalah upaya pencegahan penyakit.
Pengobatan Kuratif
Pengobatan kuratif biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit, mencegah keparahan penyakit, dan mencegah kematian.
Tindakan kuratif dilaksanakan untuk mengurangi penderitaan akibat penyakit dan untuk mengendalikan penyakit atau kecacatan.
Contoh tindakan kuratif dalam tindakan kesehatan antara lain kemoterapi, pemasangan pen, dialisis, dan pemasangan ring jantung.
Tindakan ini dilakukan untuk membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya masalah. Biasanya dijalankan guna menekan angka penyakit menular dan tidak menular.
Contoh tindakan preventif diantaranya berupa imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala, dan pengendalian vektor.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Minim Sosialisasi, Belum Banyak Warga Kota Kupang Tahu Ada Cek Kesehatan Gratis"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.