Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tuhombowo Wau
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Tuhombowo Wau adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?

Kompas.com - 30/06/2025, 12:40 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Ingat kapan terakhir kali kamu menulis tangan? Untuk urusan apa? Lalu, apakah masih terbaca tulisannya?

Bukan hanya itu, ketika kita masih membaca, berbicara, dan menghitung, apakah mungkin suatu hari nanti kita sudah tak lagi bisa menulis satu katapun dengan tangan sendiri?

Anak-anak masa kini tumbuh di dunia yang serba digital, yang mana mengetik menggantikan menulis, suara menggantikan huruf, dan layar menggantikan kertas.

Dan pertanyaannya bukan lagi apakah menulis tangan akan punah, tetapi kapan?

Zaman Mulai Bergeser

Dulu, awal pendidikan selalu dimulai dengan latihan menulis huruf demi huruf. Pensil, buku garis tiga, dan huruf sambung adalah simbol masa kecil yang melekat kuat pada hampir semua generasi. Menulis tangan bukan hanya tugas; ia adalah proses pembentukan diri.

Namun sekarang, pemandangan itu berubah. Anak-anak lebih cepat belajar menyentuh dan menggeser layar daripada menggenggam pensil.

Buku catatan berganti dengan aplikasi. Materi pelajaran diketik. PR dikumpulkan via Google Docs.

Bahkan tanda tangan, yang selama ribuan tahun menjadi simbol personal paling otentik, kini digantikan oleh fingerprint, Face ID, dan tombol "Setujui."

Dalam dunia yang semakin cepat dan digital, menulis tangan mulai dianggap lambat, repot, dan tidak relevan.

Apa yang Membuat Menulis Tangan Tak Tergantikan?

Di permukaan, menulis tangan mungkin tampak seperti keterampilan teknis semata. Tapi jika kita lihat lebih dalam, ia adalah penghubung antara tubuh, pikiran, dan emosi.

Menulis tangan bukan hanya membuat kata-kata muncul di kertas, tapi membentuk cara kita memahami dunia. 

1. Proses Fisik dan Mental yang Terintegrasi

Menulis tangan mengaktifkan lebih banyak area otak dibanding mengetik. Gerakan tangan yang menggores huruf membangun jalur memori yang kuat, memperkuat konsentrasi, dan meningkatkan daya tangkap informasi. 

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Kata Netizen
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kata Netizen
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Kata Netizen
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Kata Netizen
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Kata Netizen
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Kata Netizen
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Kata Netizen
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Kata Netizen
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Kata Netizen
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Kata Netizen
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
Kata Netizen
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Kata Netizen
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Kata Netizen
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Kata Netizen
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau