Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Akhir-akhir ini di berbagai belahan dunia, fenomena gelombang panas ekstrem mulai melanda. Adanya fenomena gelombang panas ekstrem di tahun 2023 ini bisa berdampak negatif terhadap manusia, tak hanya kesehatan fisik melainkan juga kesehatan mental.
Menurut beberapa penilitian ilmiah, suhu yang sangat tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan stres berkepanjangan.
Risiko ini umumnya terjadi pada orang-orang yang lebih rentan, seperti orang tua, anak-anak, dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu.
Suhu tinggi menurut penelitian juga dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Banyak orang mungkin akan mengalami kesulitan tidur atau tidka bisa tidur dengan nyenyak selama gelombang panas ekstrem ini melanda.
Hal ini tentu dapat memperburuk masalah kesehatan mental dan meningkatkan risiko gangguan tidur kronis.
Di samping itu, gelombang panas ekstrem juga dapat memicu konflik sosial dan peningkatan tingkat kekerasan.
Pada beberapa penilitian bahkan menunjukkan bahwa suhu yang sangat tinggi dapat membuat orang lebih mudah terprovokasi dan meningkatkan kemungkinan untuk terlibat dalam konflik dan kekerasan.
Dampak lain yang ditimbulkan akibat fenomena gelombang panas ekstrem adalah dapat memengaruhi produktivitas kerja dan prestasi akademik seseorang.
Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa suhu yang sangat tinggi dapat menurunkan kemampuan kognitif dan mengganggu konsentrasi seseorang.
Akibatnya seseorang akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas dan membuat keputusan yang baik saat dihadapkan dengan persoalan-persoalan yang sulit.
Maka dari itu, untuk mengurangi dampak negatif dari gelombang panas ekstrem terhadap kesehatan mental, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.
Pertama, penting untuk melakukan tindakan pencegahan agar tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari dan suhu tinggi.
Kedua, memperhatikan pola tidur yang sehat dan mengonsumsi air putih yang cukup juga dapat membantu menjaga kesehatan mental selama gelombang panas ekstrem.
Ketiga, dalam situasi yang lebih ekstrem, pemerintah juga dapat memberikan bantuan dan sumber daya untuk membantu orang-orang yang terkena dampak gelombang panas ekstrem, termasuk orang-orang yang membutuhkan bantuan medis dan sosial.
Edukasi mengenai risiko kesehatan mental selama gelombang panas ekstrem juga dapat membantu orang untuk mengenali dan mengatasi masalah ini.
Arnfield, A. J. (2003). Two decades of urban climate research: A review of turbulence, exchanges of energy and water, and the urban heat island. International journal of climatology, 23(1), 1-26.
Burke, M., Hsiang, S. M., & Miguel, E. (2015). Global non-linear effect of temperature on economic production. Nature, 527(7577), 235-239.
Oudin strm, D., Bertil, F., Joacim, R., & Kjell, T. (2013). Can the heat alert warning system be used to predict hospital admissions
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Gelombang Panas Ekstrem dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Jiwa"
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya