Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Phadli Harahap
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Phadli Harahap adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Maraknya Korban Pembunuhan Perempuan dan Kesadaran Kita soal Femisida

Kompas.com - 31/10/2022, 13:39 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Contoh kasus femisida ini bisa dilihat dari kasus pembunuhan terhadap perempuan oleh rekan kerjanya yang kemudian membuang jasad korban di kolong Tol Becakayu Jakarta dengan alasan sakit hati.

Alasan sakit hati menandakan bahwa begitu ringan dan mudahnya pelaku melakukan kekerasan hingga membunuh seorang perempuan.

Kasus tersebut bukanlah perkara sepele, Komnas Perempuan menekankan bahwa femisida bukanlah perkara yang biasa-biasa saja, melainkan produk yang diakibatkan oleh budaya patriarkis dan misoginis.

Nahasnya, femisida bisa terjadi di mana saja, tak peduli itu di ranah privat, publik, maupun komunitas.

Data PBB menunjukkan bahwa 80% dari kasus pembunuhan terhadap perempuan, semua pelakunya adalah laki-laki yang merupakan orang terdekat korban.

Banyaknya kasus femisida tersebut menunjukkan bahwa perempuan seolah bisa ditundukkan begitu saja dan laki-laki berhak melakukan apa saja terhadap perempuan, termasuk membunuh.

Biasanya tindakan brutal kaum laki-laki terhadap perempuan tersebut berawal dari kekerasan yang dianggap wajar dan dimaklumi berulang kali.

Tak jarang bahkan pelaku tindakan brutal tersebut justru malah dimaafkan. Sehingga ketika kebiasaan tersebut semakin mengakar, akibatnya adalah pembiaran dan akan dianggap wajar bila ada kasus pembunuhan terhadap perempuan.

Jika masih menganggap wajar terhadap femisida, berarti ada yang salah dalam masyarakat kita. Justru dengan banyaknya kasus femisida tersebut harusnya malah memantik rasa kekhawatiran kita.

Karena tentu kita tak mau bila yang menjadi korban adalah orang terdekat kita, seperti adik, kakak, ibu, tante, atau perempuan yang kita cintai.

Oleh karenanya penting untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap segala kasus kekerasan yang melibatkan perempuan sebagai korban dan mendorong agar para pelaku mendapat hukuman semaksimal mungkin.

Sekali lagi mari buka mata terhadap banyaknya femisida dan pahami bahwa pembunuhan terhadap perempuan karena mereka perempuan tak bisa dibiarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau