Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Alex Japalatu
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Alex Japalatu adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Alasan di Balik Tato Perempuan Kodi

Kompas.com - 03/11/2022, 11:56 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Kisah Tato Tertua di Dunia

Cerita lain terkait tato juga saya temukan ketika berkunjung ke Pulau Siberut. Di sana dengan mudah saya menemukan banyak kaum laki-laki bertato.

Ady Rosa, Dosen Seni Rupa dari Universitas Negeri Padang, yang sudah lama meneliti tato di Mentawai menuturkan bahwa tato tertua di dunia adalah tato yang ada pada diri orang-orang di Kepulauan Mentawai.

Menurutnya, penduduk Mentawai yang merupakan suku bangsa protomelayu sudah menato tubuh mereka sejak zaman Logam atau sekitar tahun 1500-500 SM. Artinya, tato di Mentawai jauh lebh tua dibandingkan tato yang terdapat pada mumi di Mesir yang diketahui baru aja pada tahun 1300 SM.

Tato bagi orang Mentawai dianggap sebagai simbol jati diri dan pembeda status sosial serta pekerjaan. Tato yang dimiliki seorang dukun sikerei akan berbeda dengan tato yang dimiliki oleh pemburu ahli.

Para pemburu ahli ini akan menato dirinya dengan gambar binatang hasil buruannya, seperti babi, rusa, kera, burung, atau buaya.

Selain di Mentawai dan Mesir, tato juga dikenal di Siberia (300 SM), Inggris (54 SM), Indian Haida di Amerika, suku-suku Eskimo, Hawaii, dan Kepulauan Marquesas.

Budaya tato juga ditemukan pada suku Rapa Nui di Kepulauan Easter, suku Maori di Selandia Baru, suku Dayak di Kalimantan dan tentu juga di Sumba, NTT.

Jika ada yang tahu tokoh Marlina dalam film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak yang diperankan oleh Marsha Timothy, mestinya juga memiliki tato di bagian tangan dan kakinya mengingat Marlina digambarkan sebagai orang Sumba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Membangun Pernikahan dari Titik Nol Tanpa Beban Utang?

Bagaimana Membangun Pernikahan dari Titik Nol Tanpa Beban Utang?

Kata Netizen
100 Tahun Pramoedya Ananta Toer untuk Adil Sejak Dalam Pikiran

100 Tahun Pramoedya Ananta Toer untuk Adil Sejak Dalam Pikiran

Kata Netizen
Kenapa Generasi Milenial Gengsi Tinggal di Rusun?

Kenapa Generasi Milenial Gengsi Tinggal di Rusun?

Kata Netizen
Apa Manfaat Air Lindi dari Kompos?

Apa Manfaat Air Lindi dari Kompos?

Kata Netizen
Kamu Setuju Memberi Makanan Kucing Jalanan di Jalan?

Kamu Setuju Memberi Makanan Kucing Jalanan di Jalan?

Kata Netizen
Bisakah Membangun Bangsa dengan Gizi yang Baik?

Bisakah Membangun Bangsa dengan Gizi yang Baik?

Kata Netizen
Tukang Cukur Tradisional Berinovasi, Baiknya Bagaimana?

Tukang Cukur Tradisional Berinovasi, Baiknya Bagaimana?

Kata Netizen
Antara Kepuasan Publik dan Modal Politik Diplomasi Prabowo

Antara Kepuasan Publik dan Modal Politik Diplomasi Prabowo

Kata Netizen
Memberi Utang ke Teman Itu Perkara Kredibilitas!

Memberi Utang ke Teman Itu Perkara Kredibilitas!

Kata Netizen
Kenangan Naik Becak yang Kini Jarang Ditemui di Kabupaten Tasikmalaya

Kenangan Naik Becak yang Kini Jarang Ditemui di Kabupaten Tasikmalaya

Kata Netizen
Bioaktivator, Ampuh Mempercepat Proses Pengomposan

Bioaktivator, Ampuh Mempercepat Proses Pengomposan

Kata Netizen
Bagaimana 100 Hari Prabowo-Gibran Sejauh Ini?

Bagaimana 100 Hari Prabowo-Gibran Sejauh Ini?

Kata Netizen
Mari Kita Coba dan Biasakan Menabung Tanpa Drama

Mari Kita Coba dan Biasakan Menabung Tanpa Drama

Kata Netizen
Bekatul, dari Pakan Menjadi Pangan

Bekatul, dari Pakan Menjadi Pangan

Kata Netizen
Kenapa Ada Siswa Susah Makan Makanan Program MBG?

Kenapa Ada Siswa Susah Makan Makanan Program MBG?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau