Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fifin Nurdiyana
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Fifin Nurdiyana adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Anak Mengidolakan Artis, Bagaimana Orangtua Menyikapinya?

Kompas.com - 15/01/2023, 19:47 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Pertama, mendekatlah dan jadilah sahabatnya. Ya, orangtua harus bisa meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan kepada anak dan berperan menjadi sahabatnya.

Ciptakan suasana yang hangat dan akrab, agar anak merasa aman dan nyaman dengan proses tumbuh kembangnya. Orangtua yang bersahabat akan sangat dibutuhkan anak sebagai pendengar di setiap curhatan hatinya.

Kedua, kenalkan role model yang positif. Tidak ada salahnya, kita mencoba membuka wawasan dan cara pandang anak dalam melihat sosok idola.

Jika selama ini ia hanya mengenal satu sosok idolanya, maka coba kita kenalkan ia dengan sosok-sosok lain yang tentu saja memiliki nilai positif yang lebih. Hal ini tujuannya untuk memecah perasaan anak terhadap sang idola agar tidak terlalu fanatik.

Ketiga, bangkitkan kepercayaan dirinya. Jelaskan kepada anak bahwa ngefans bukan berarti kita harus menjadi seperti sang idola.

Bagaimanapun juga, sang idola adalah manusia biasa yang memiliki kekurangan dan kelebihan. Kita bisa mengambil hal-hal positif dan membuang jauh-jauh hal negatif dari sang idola. Selebihnya kita tetap harus bisa menjadi diri sendiri.

Keempat, ajak anak beraktivitas bersama. Sibukkan anak dengan aktivitas bersama orangtua, misalnya olahraga, berkebun, rekreasi, dan lain sebagainya. Hal ini agar anak tidak memiliki waktu lebih untuk melamun dan berfantasi dengan pikirannya sendiri.

Kelima, jangan enggan melarang. Orangtua harus bersikap tegas jika anak mulai menunjukkan perilaku yang berlebihan dalam mengidolakan artis. Lakukan pelarangan dengan bahasa yang tegas dan lugas tanpa memarahi. Sertakan alasan pelarangan dengan bahasa yang ia mengerti, misalnya "Pasang posternya satu aja bang, nanti kalau kebanyakan cat dindingnya jadi terkelupas dan rusak loh", atau "Tasnya jadi jorok kalau ditempelin stiker-stiker begitu..."

Keenam, ajak anak untuk tingkatkan ibadahnya. Ini sangat penting agar anak punya dasar keimanan dan tidak mudah goyah oleh sesuatu hal. Ini adalah bentuk penjagaan terbaik, terutama di saat orangtua sedang tidak bersama anak.

Ketujuh, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli. Jika orangtua merasa sudah kewalahan atau tidak mampu melakukan tindakan, sementara perilaku anak sudah sangat mengkhawatirkan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan ahli, seperti psikolog. Para ahli akan membantu kita untuk mengurai permasalahan dan mencari alternatif jalan keluarnya.

Jika masih di tahap entertainment social value, tidak ada salahnya orangtua beri mereka ruang untuk itu.

Bagaimanapun, ini adalah salah satu tahap tumbuh kembang anak dalam menemukan jati dirinya yang suka tidak suka, mau tidak mau akan dilewati.

Namun, meski demikian kita juga harus tetap waspada agar jangan sampai tahap menemukan jati diri ini justru naik ke tahap borderline atau gangguan dan penyakit pada perkembangan kepribadian sang anak. Bagaimana caranya?

Sederhana saja, cukup jadi orangtua yang bersahabat dan hangat dengan anak. Dampingi proses tumbuh kembang kepribadiannya dengan hal-hal yang penuh kasih sayang, maka anak bisa melewati masa pencarian jati dirinya dengan baik.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Anak Mulai Mengidolakan Artis, Wajarkah?"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sistem Ranking, Apakah Memang Perlu Dihilangkan?

Sistem Ranking, Apakah Memang Perlu Dihilangkan?

Kata Netizen
Dilema Serta Plus Minus dari Gagasan Bursa ASN

Dilema Serta Plus Minus dari Gagasan Bursa ASN

Kata Netizen
Seberapa Penting Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara?

Seberapa Penting Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara?

Kata Netizen
Ketahui Status Pinjaman dengan Lakukan Pengecekan SLIK Berkala

Ketahui Status Pinjaman dengan Lakukan Pengecekan SLIK Berkala

Kata Netizen
Begini Sebaiknya Orangtua Beri Pemahaman Konflik Palestina ke Anak

Begini Sebaiknya Orangtua Beri Pemahaman Konflik Palestina ke Anak

Kata Netizen
Jurusan Pariwisata Ingin Kerja di Hotel, Apa Saja Syaratnya?

Jurusan Pariwisata Ingin Kerja di Hotel, Apa Saja Syaratnya?

Kata Netizen
Bahaya Mengintai di Balik Generasi Salin Tempel

Bahaya Mengintai di Balik Generasi Salin Tempel

Kata Netizen
Upaya Memulihkan Komoditi Cengkeh yang Nyaris Punah

Upaya Memulihkan Komoditi Cengkeh yang Nyaris Punah

Kata Netizen
Konten Edukasi Kesehatan Video atau Tulisan, Mana Lebih Menarik?

Konten Edukasi Kesehatan Video atau Tulisan, Mana Lebih Menarik?

Kata Netizen
Menilik Profesi Satpam Hotel, Role Model Perusahaan Jasa Masa Kini

Menilik Profesi Satpam Hotel, Role Model Perusahaan Jasa Masa Kini

Kata Netizen
Melihat Bagaimana Radio Memenuhi Kenangan Banyak Remaja 90-an

Melihat Bagaimana Radio Memenuhi Kenangan Banyak Remaja 90-an

Kata Netizen
Punya Tabungan tapi Kok Masih Terlihat Miskin?

Punya Tabungan tapi Kok Masih Terlihat Miskin?

Kata Netizen
Surutnya Danau Poso Berdampak pada Keberlanjutan Energi Terbarukan

Surutnya Danau Poso Berdampak pada Keberlanjutan Energi Terbarukan

Kata Netizen
Mengenal Tenun Telepoi, Simbol Kekuatan Perempuan Suku Rendo NTT

Mengenal Tenun Telepoi, Simbol Kekuatan Perempuan Suku Rendo NTT

Kata Netizen
Mewujudkan Ekonomi Kelautan Indonesia yang Berkelanjutan

Mewujudkan Ekonomi Kelautan Indonesia yang Berkelanjutan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com