Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Latto-latto adalah suatu permainan tradisional yang akhir-akhir ini sedang tren. Tak hanya dimainkan oleh anak-anak, latto-latto juga dimainkan oleh orang dewasa.
Tak hanya di rumah, hampir di semua tempat banyak orang memainkan latto-latto ini. Bunyi dua buah bola latto-latto yang saling beradu ini juga sangat khas.
Permainan ini bukanlah permainan asli Indonesia. Latto-latto sudah eksis sejak tahun 1960 di Amerika dan Eropa.
Orang Amerika dan Eropa menyebut permainan ini dengan nama yang beragam, seperti clackers balls, clackers, click clacks, knockers, ker-bangers, dan clankers.
Penyebutan latto-latto merupakan bahasa Bugis. Sementara di NTT orang menyebut permainan ini dengan nok-nok.
Awalnya dua bola latto-latto ini terbuat dari bahan kaca. Namun, karena serpihan kaca dari hasil benturan dua bola tersebut dinilai membahayakan, maka akhirnya bahan utama yang digunakan diganti menggunakan semacam plastik.
Meski suara khas yang ditimbulkan benturan dua bola latto-latto ini lama-kelamaan cenderung mengganggu pendengaran, namun ada sebuah pelajaran hidup dari permainan ini.
Dengan kerja keras, dalam hal ini memainkan latto-latto, kita jadi mahir akan sesuatu yang kita kerjakan.
Untuk bisa menguasai dan mahir dalam satu hal, kita harus mula-mula mempelajari cara melakukannya.
Memainkan latto-latto pun demikian. Dalam memainkannya pertama kita harus mengerti cara kerja dan cara memainkannya.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.