Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Marendra Agung J.W
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Marendra Agung J.W adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

5 Keterampilan Berbahasa yang Harus Dicapai Siswa

Kompas.com - 22/01/2023, 12:39 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Ketika hendak mempelajari sesuatu, seorang siswa haruslah tahu apa yang hendak ia pelajari agar ia tahu dan paham akan potensi dirinya sendiri.

Seperti dalam pembelajaran Bahasa Indonesia misalnya, ada sejumlah keterampilan berbahasa yang menjadi elemen penting perkembangan pribadi siswa.

Pertama, keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Kedua, keterampilan berbahasa yang bersifat produktif.

Keterampilan berbahasa yang sifatnya reseptif terdiri dari menyimak, membaca, dan memirsa. Sementara keterampilan berbahasa yang bersifat produktif terdiri dari menulis, berbicara, dan mempresentasikan.

Semua keterampilan tersebut menjadi elemen keterampilan berbahasa, yang merupakan dasar dari aktivitas literasi berbahasa, bersastra dan bernalar (berpikir).

Keterampilan Menyimak, Menyerap Informasi, dan Gagasan Secara Langsung

Salah satu keterampilan berbahasa reseptif adalah menyimak. Menyimak berhubungan dengan aktivitas siswa menerima informasi secara langsung dalam proses komunikasi.

Karena menyimak merupakan aktivitas menerima informasi dari seseorang lewat komunikasi, maka keterampilan menyimak cenderung mendangalkan telinga.

Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan mendefinisikan menyimak sebagai proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman dan interpretasi, sehingga informasi, isi, pesan dan makna komunikasi diterima dengan baik.

Keterampilan Membaca, Menyerap Informasi, dan Gagasan Tekstual

Selanjutnya yang juga termasuk ke dalam keterampilan berbahasa reseptif ialah membaca.

Membaca berhubungan dengan aktivitas siswa menerima dan menyerap informasi dari sumber tertulis.

Dengan membaca, siswa dapat memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks bacaan sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan dirinya.

Tarigan mengkategorikan keterampilan membaca ini menjadi dua, yakni keterampilan membaca mekanis dan pemahaman.

Keterampilan membaca mekanis merupakan proses pengenalan segala unsur kebahasaan, seperti bunyi huruf, bentuk huruf, dan lain-lain. Sementara keterampilan pemahaman berarti proses menemukan makna, wacana, dan konteks yang terdapat pada teks bacaan.

Keterampilan Memirsa, Memaknai, dan Merefleksi Informasi Visual

Keterampilan berbahasa reseptif terakhir ialah memirsa. Konsep keterampilan memirsa ini muncul sejak mulai berkembangnya teknologi di abad ke-21.

Keterampilan memirsa bertujuan untuk mendorong siswa lebih aktif menjadi pemirsa dengan ikut menyaksikan berbagai tayangan-tayangan yang ada dalam bentuk digital.

Sama dengan membaca, memirsa juga berkaitan dengan aktivitas memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi informasi. Hanya saja, objek atau sumber informasi bukan hanya sajian cetak namun juga visual dan/atau audiovisual.

Teks berita yang berupa infografis dan animasi misalnya, dapat menjadi bahan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memirsa.

Keterampilan Berbicara, Menyampaikan Informasi, dan Gagasan Secara Lisan

Salah satu yang masuk ke dalam keterampilan berbahasa produktif ialah berbicara.

Keterampilan berbicara berkaitan dengan kemampuan mengucapkan bunyi dan artikulasi kata-kata dalam mengekspresikan, mengatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

Tarigan membagi aktivitas berbicara menjadi tiga, yakni berbicara untuk membujuk, berbicara untuk memberitahu, dan berbicara untuk merundingkan atau mendiskusikan sesuatu.

Di tingkat sekolah dasar, biasanya siswa akan mempelajari cara berbicara dengan santun dalam volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks yang dibicarakan.

Keterampilan Mempresentasikan, Menyajikan Informasi, dan Gagasan Secara Efektif dan Kreatif

Selanjutnya ada mempresentasikan. Keterampilan jenis ini tergolong keterampilan berbahasa produktif yang berkaitan dengan keterampilan berbicara.

Dalam Kurikulum Merdeka, mempresentasikan diartikan sebagai kemampuan siswa dalam memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat, dan bertanggung jawab.

Di samping itu, siswa juga bisa belajar untuk berani mengajukan, menanggapi, serta menyampaikan perasaannya secara lisan sesuai konteks dengan komunikatif dan santun, melalui beragam media (visual, digital, audio, dan audiovisual).

Kunci dari aktivitas mempresentasikan ini menurut hemat saya ada pada kemampuan siswa dalam berbicara, terutama dalam hal pragmatik dan daya kreativitas alamiahnya. Seperti mimik, gerak tubuh, cara mendemonstrasikan, dan intonasi bicara.

Hal ini sejalan dengan apa yang sudah dikonsepkan dalam kurikulum tentang capaian siswa (kelas Xi-XII) tingkat menengah.

Siswa diharapkan mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, kreatif, dan kritis.

Dari penjelasan soal keterampilan berbahasa tadi yang perlu diingat adalah tingkat pencapaian siswa terkait keterampilam berbahasa tentu berbeda-beda.

Unsur kebahasaan, kesulitan bacaan, dan pengalaman kebahasaan siswa SD akan berbeda dengan tingkat SMP dan SMA.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Membedah 5 Keterampilan Berbahasa yang Harus Dicapai Siswa"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Rabu Abu, Puasa Katolik, dan Penyangkalan Diri

Rabu Abu, Puasa Katolik, dan Penyangkalan Diri

Kata Netizen
Apa yang Sekolah Bisa Siapkan tentang Format Baru Ujian Nasional?

Apa yang Sekolah Bisa Siapkan tentang Format Baru Ujian Nasional?

Kata Netizen
Nasib Buku di Negara yang Minat Bacanya Kurang

Nasib Buku di Negara yang Minat Bacanya Kurang

Kata Netizen
Semangkuk Soto Ayam yang Dirundukan di Jogja

Semangkuk Soto Ayam yang Dirundukan di Jogja

Kata Netizen
Sekolah Tahan Ijazah, Kapan Ini Berakhir?

Sekolah Tahan Ijazah, Kapan Ini Berakhir?

Kata Netizen
Ramadan Tiba, Tren Baju Lebaran Apa Tahun Ini?

Ramadan Tiba, Tren Baju Lebaran Apa Tahun Ini?

Kata Netizen
'Sustainable Living', Masih Sekadar Tren atau Kesadaran Sosial?

"Sustainable Living", Masih Sekadar Tren atau Kesadaran Sosial?

Kata Netizen
Danantara, Pertaruhan Masa Depan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Danantara, Pertaruhan Masa Depan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kata Netizen
Waspada Bahaya Overthinking, Sugesti Negatif Bisa Menjadi Kenyataan

Waspada Bahaya Overthinking, Sugesti Negatif Bisa Menjadi Kenyataan

Kata Netizen
Apakah Olahraga Rutin Bisa Mengubah Hidupmu?

Apakah Olahraga Rutin Bisa Mengubah Hidupmu?

Kata Netizen
Investasi, Danantara, dan Sovereign Wealth Fund

Investasi, Danantara, dan Sovereign Wealth Fund

Kata Netizen
Tip Menjaga Kesehatan Sebelum Ramadan

Tip Menjaga Kesehatan Sebelum Ramadan

Kata Netizen
Bagaimana Aktivitas Nelayan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke?

Bagaimana Aktivitas Nelayan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke?

Kata Netizen
Butuh Berapa Lama Makanan Berbahan Tepung 'Mengendap' di Perut?

Butuh Berapa Lama Makanan Berbahan Tepung "Mengendap" di Perut?

Kata Netizen
Mengapa Jomlo Tidak Selalu Berarti Kesepian?

Mengapa Jomlo Tidak Selalu Berarti Kesepian?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau