Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sungkowo
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Sungkowo adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Mengajari Siswa Berani Kotor Melalui Projek Pengomposan

Kompas.com - 04/02/2023, 11:49 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Suatu hari, selasar sekolah dipenuhi aktivitas siswa sedang menyiapkan bahan dan alat untuk pengomposan.

Mereka yang dibagi menjadi beberapa kelompok bertugas untuk mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat kompos.

Bahan-bahan yang mereka mesti kumpulkan adalah seperti dedaunan yang gugur, ranting, sampah daun bekas jajanan, dan buah yang telah busuk.

Semua bahan ini mereka bisa temukan di sekitar lingkungan sekolah. Tidak sulit untuk bisa menemukan bahan-bahan tersebut, sebab di lingkungan sekolah banyak terdapat tanaman, baik yang besar maupun kecil, Ada satu bahan yang diminta dibawa dari rumah, yakni kulit padi (berambut).

Setelah semua bahan terkumpul, mereka lalu bertugas menyiapkan bahan-bahan tadi agar lebih mudah dimasukkan ke dalam alat pengomposan.

Dedaunan dan ranting dipotong kecil, sampah daun bekas bungkus jajanan dan buah busuk juga tak lupa untuk dipotong kecil.

Di halaman depan, tengah, dan belakang, juga di samping bangunan gedung sekolah banyak ditemukan sampah organik.

Siswa sedang mengumpulkan bahan-bahan untuk pengomposan di selasar sekolah.Kompasianer Sungkowo Siswa sedang mengumpulkan bahan-bahan untuk pengomposan di selasar sekolah.
Sampah organik yang dikumpulkan tak hanya berasal dari sampah organik yang berserakan, namun juga sampah organik yang terdapat di berbagai tempat sampah.

Selain menyiapkan bahan, para siswa juga menyiapkan berbagai alat untuk pengomposan, seperti keranjang cucian, kardus, paranet, kain hitam, dan lain sebagainya.

Alat-alat tadi kemudian dibuat menjadi alat pengomposan dengan dipandu oleh guru sebagai fasilitator.

Pembuatan alat pengomposan terbilang cukup sederhana, sehingga harapannya setelah mengetahui berbagai tahapan pengomposan, para siswa bisa mempraktikkannya juga di rumah bersama keluarga.

Aktivitas pengomposan yang dilakukan oleh siswa tersebut merupakan projek penguatan profil pelajar Pancasila di sekolah tempat saya mengajar.

Projek tersebut dikhususkan bagi siswa Kelas VII sebab pembelajarannya bersumber dari Kurikulum Merdeka. Sementara, Kelas VIII dan Kelas IX masih bersumber dari Kurikulum 2013.

Alasan memilih pengomposan sebagai topik projek penguatan profil pelajar pancasila adalah mudah dilakukan dan relatif murah.

Berbagai alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengomposan sangat mudah didapat dan tidak membutuhkan biaya yang besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Mengapa 'BI Checking' Dijadikan Syarat Mencari Kerja?

Mengapa "BI Checking" Dijadikan Syarat Mencari Kerja?

Kata Netizen
Apakah Jodohku Masih Menunggu Kutemui di LinkedIn?

Apakah Jodohku Masih Menunggu Kutemui di LinkedIn?

Kata Netizen
Pendidikan Itu Menyalakan Pelita Bukan Mengisi Bejana

Pendidikan Itu Menyalakan Pelita Bukan Mengisi Bejana

Kata Netizen
Banjir Demak dan Kaitannya dengan Sejarah Hilangnya Selat Muria

Banjir Demak dan Kaitannya dengan Sejarah Hilangnya Selat Muria

Kata Netizen
Ini yang Membuat Koleksi Uang Lama Harganya Makin Tinggi

Ini yang Membuat Koleksi Uang Lama Harganya Makin Tinggi

Kata Netizen
Terapkan Hidup Frugal, Tetap Punya Baju Baru buat Lebaran

Terapkan Hidup Frugal, Tetap Punya Baju Baru buat Lebaran

Kata Netizen
Emoji dalam Kehidupan Kita Sehari-hari

Emoji dalam Kehidupan Kita Sehari-hari

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com