Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suaviter
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Pengalaman Rutin Medical Check Up Serta Manfaat yang Dirasakan

Kompas.com - 30/03/2023, 10:05 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Medical Check Up atau MCU adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh sebagai cara antisipatif untuk mendeteksi tingkat kesehatan dan informasi mengenai kondisi serta tuntutan tubuh.

Memang, salah satu kendala MCU adalah biaya yang relatif tidak murah. Padahal, biaya MCU terlihat tidak seberapa dibandingkan dengan nominal yang harus dikeluakan untuk menyembuhkan penyakit kronis.

Kalaupun tidak rutin dan hanya dilakukan sekali dalam sebulan atau setahun, setidaknya individu pernah melakukan pemeriksaan kesehatan supaya dapat mengetahui kondisi tubuh.

Anggapan bahwa “tubuhku pasti akan sehat-sehat saja, asalkan aku rajin ini, itu, ono, dan ene" perlu diperbarui. Karena kalau sehat, Anda akan dengan lebih mudah melakukan banyak hal.

Jika sakit, pada momen tertentu Anda mungkin akan kesulitan beraktivitas. Oleh karena itu, perlu secara rutin untuk memperhatikan kesehatan. Salah satu caranya dengan MCU (Medical Check Up).

Hidup Sehat Berkat MCU

Hal yang saya tuliskan di awal merupakan satu refleksi aplikatif. Bahwa, tanpa tubuh yang sehat, akan sangat sulit bagi saya mengerjakan tugas, dan tanpa stamina, akan sulit bagi saya menyelesaikan tugas dengan baik. Paling tidak untuk dinikmati oleh orang lain secara fisik.

Dalam berpastoral (melayani umat di bidang kerohanian dan sosial), saya tidak akan mampu bekerja jika saya tidak sehat. Apalagi, medan pastoral dan situasi umat yang dijumpai menuntut daya tahan tubuh yang baik.

Saya pernah harus membatalkan pelayanan di suatu tempat karena tidak dapat berjalan. Saya tidak tahu mengapa demikian, padahal sebelumnya saya tidak merasakan kesulitan apapun dengan tubuh.

Karena begitu mengganggu, saya putuskan untuk periksa ke salah satu klinik terdekat (dekat dengan komunitas pastoran). Kemudian, suster dan tenaga medis bertanya untuk mencari diagnosis yang akurat. Selain itu, mereka juga memeriksa tubuh saya mulai dari suhu tubuh, detak jantung, perut, dan kemudian darah.

Ternyata, setelah saya periksa darah, asam urat saya cukup tinggi. Saya merasa aneh, sebab tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Maka, dengan rendah hati, saya minta bantuan dari suster untuk membuat catatan apa yang harus saya kurangi untuk dikonsumsi (walau sebenarnya ada di website) agar saya tidak terhalang dan terganggu dalam berpastoral.

Beberapa bulan kemudian, saya kembali periksa ke klinik sebab merasa pusing. Kembali, darah saya diperiksa. Ternyata, kolesterol cukup tinggi.

Setelah konsultasi dan tanya jawab, suster menyarankan saya untuk periksa kesehatan ke rumah sakit. Saya dianjurkan untuk MCU agar saya mengetahui dengan lebih akurat keadaan tubuh.

Saya minta bantuan dan tuntunan dari suster terkait hal apa saja yang perlu dipersiapkan. Dan dua hari kemudian, saya pergi kembali untuk MCU.

Sebelum MCU, saya diminta untuk puasa selama satu malam hingga pagi hari. Saat di rumah sakit, saya diminta untuk memilih satu dari tiga paket MCU dengan tarif yang berbeda.

Sore hari, hasil MCU keluar. Lalu, saya diminta untuk berkonsultasi dengan dokter yang telah dihubungi. Saya diberi kesempatan untuk bertanya sebanyak-banyak tentang hasil MCU, informasi tentang kesehatan, dan hal-hal (makanan atau aktivitas) yang harus saya kurangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Buka Warung Makan, Kapan Waktu yang Tepat Rekrut Pegawai?

Kata Netizen
Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Katanya Susah Nabung, tetapi Belanja Terus

Kata Netizen
BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

BIsakah Menjamin Ketahanan Pangan lewat Real Food?

Kata Netizen
Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Eksistensi Toko Buku Bekas di Tengah Era Disrupsi

Kata Netizen
Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Logika Kelas Ekonomi antara Kaya dan Miskin

Kata Netizen
Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Kata Netizen
Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Tradisi Ngedekne Rumah dan Oblok-Oblok Tempe Berkuah

Kata Netizen
Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Antara Buku, Pendidikan, dan Kecerdasan Buatan

Kata Netizen
Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Antisipasi Penipuan lewat Digital Banking

Kata Netizen
Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Apakah Kamu Termasuk Pendikte di Lingkungan Kerja?

Kata Netizen
Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Tes Sidik Jari dari Sudut Pandang Psikologis

Kata Netizen
Utang, Paylater, dan Pinjol

Utang, Paylater, dan Pinjol

Kata Netizen
'Wedding Anniversary', Sederhana tetapi Penuh Makna

"Wedding Anniversary", Sederhana tetapi Penuh Makna

Kata Netizen
Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Bonding Orangtua Masa Kini, Anak adalah Teman

Kata Netizen
Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kapan Sebaiknya Hewan Divaksin?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau