Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ariana Maharani
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Ariana Maharani adalah seorang yang berprofesi sebagai Dokter. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Apakah Ayah Perokok Bisa Meminta Anaknya untuk Tidak Merokok?

Kompas.com - 28/06/2023, 17:44 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Ia meminta saya untuk memberi nasihat kepada anaknya untuk tidak lagi merokok, sebab ia merasa apapun yang ia katakan tak dihiraukan oleh anaknya.

Di tempat terpisah, saya kemudian bertanya kepada sang anak terkait alasan mengapa ia memutuskan untuk merokok. Alasan yang dikemukakan adalah karena ia melihat orang terdekatnya di dalam rumah, yang tak lain adalah ayahnya sendiri, juga merokok.

Baginya, aktivitas merokok yang dilakukan sang ayah merupakan aktivitas yang mengasyikkan karena ketika ayahnya merokok terlihat lebih leluasa untuk bersenda gurau dengan teman-temannya.

Terkait hal ini, ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa jika ada orangtua yang merokok, maka anak-anaknya memiliki potensi untuk ikut menjadi perokok.

Paparan asap rokok yang diterima ketika orangtua sedang merokok akan membuat sang anak menjadi perokok pasif.

Hal itulah yang akan memengaruhi persepsi mereka tentang merokok dan meningkatkan kemungkinan mereka untuk ikut mencoba rokok.

Selain itu, orangtua khususnya ayah yang seringkali dijadikan sosok otoritas dalam keluarga dapat menjadi model perilaku bagi anak-anaknya.

Ketika sang ayah merokok, apalagi di dalam rumah dan di hadapan anak-anaknya, Sang Anak akan melihat itu sebagai perilaku yang diterima atau bahkan diinginkan. Mereka dapat meniru perilaku ayahnya dengan ikut merokok juga.

Sebuah penelitian berjudul "The longitudinal, bidirectional relationships between parent reports of child secondhand smoke exposure and child smoking trajectories" yang dilakukan oleh Ashley, memperlihatkan bahwa terdapat hubungan antara orangtua yang merokok dengan kemungkinan anaknya yang juga merokok.

Dalam penelitian itu disebutkan bahwa terdapat pembelajaran observasional oleh anak dan peningkatan kemungkinan sang anak untuk mulai merokok yang sesuai dengan teori-teori ekologi sosial.

Hasil penelitian tersebut menyiratkan bahwa perilaku merokok orangtua tentu dapat memengaruhi perilaku sang anak dan meningkatkan kemungkinan anak untuk ikut mulai merokok.

Teori-teori ekologi sosial menggarisbawahi pentingnya faktor-faktor sosial dan lingkungan dalam membentuk perilaku individu.

Namun, kita juga perlu pahami bahwa tak semua anak yang berasal dari ayah perokok juga akan ikut menjadi perokok.

Setiap individu memang memiliki kebebasan dan kemampuan untuk membuat keputusan untuk merokok atau tidak. Akan tetapi, tentu kita tak bisa menutup mata begitu saja mengingat salah satu faktor penting pembentuk perilaku anak untuk merokok adalah akibat orangtuanya yang juga seorang perokok.

Jika ditanya, apakah bisa ayah perokok meminta anaknya untuk tidak merokok, tentu jawabannya bisa. Hal ini karena sebagai orangtua tentu memiliki tanggung jawab dan hak untuk mengatur anak-anaknya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau