Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Stevan Manihuruk
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Stevan Manihuruk adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Apa yang Bisa Diinvestasikan bila Penghasilan Pas-pasan?

Kompas.com - 25/08/2023, 14:00 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Minimnya jumlah penghasilan masih sering dijadikan alasan banyak orang untuk tidak berinvestasi. Akan tetapi, apakah benar alasan minimnya penghasilan itu menjadi faktor utama penghambat untuk mulai berinvestasi?

Terkait hal ini kita bisa belajar dari kisah Ronald Read, seorang warga biasa asal Amerika Serikat dalam buku The Psychology of Money karya Morgan Housel.

Read yang hanya lulusan SMA merupakan pemuda yang lahir di pedasaan bernama Vermont. Sebagai seorang lulusan SMA dia hanya bekerja menjadi petugas kebersihan dan penjaga pom bensin. Hidupnya sangat bersahaja.

Dengan hidupnya yang seperti itu, tak banyak yang peduli apalagi membicarakan kisah hidupnya. Aktivitasnya yang hanya bekerja menjadi penjaga pom bensin ia lakoni selama 25 tahun dan menjadi petugas kebersihan selama 17 tahun menjadikan kisah hidupnya tak ada yang istimewa.

Di usianya yang ke-50, istinya meninggal dunia dan ia memutuskan untuk tidak pernah menikah lagi. Tahun 2014, saat usianya 92 tahun Read meninggal dunia. Baru sejak itulah namanya mulai masuk berita internasional.

Dalam bukunya, Housel mencatat fakta yang sangat menarik, bahwa di tahun 2014 sebanyak 2.813.503 orang Amerika meninggal. Dari jumlah itu, tak sampai 4.000 orang di antaranya yang punya harta di atas $8 juta ketika meninggal. Ronald Read adalah salah satu yang memiliki harta.

Sebelum meninggal, Read ternyata sempat menulis surat wasiat dan mewariskan sebanyak $2 juta hartanya kepada anak-anak tirinya dan $6 juta lebih kepada rumah sakit dan perpustakaan setempat.

Mengetahui hal itu, banyak orang yang terkejut. Bagaimana bisa Read yang merupakan seorang biasa, penjaga pom bensin dan petugas kebersihan memiliki uang sebanyak itu? Apakah semua uang itu merupakan hasil lotre?

Jawabannya, bukan.

Semasa hidupnya, Read secara rutin selalu berusaha menyisihkan berapa pun uang yang ia punya untuk diinvestasikannya dengan cara dibelikan saham. Read melakukannya dengan sabar selama berpuluh-puluh tahun.

Dari usahanya itu, ia memiliki akhir hidup yang sangat manis dan menjadi inspirasi banyak orang. Dari seorang petugas kebersihan dan penjaga pom bensin, Read kemudian dikenang sebagai seorang investor yang dermawan juga filantropis.

Lain Read lain Lo Kheng Hong, seorang triliuner sekaligus salah satu investor saham tersukses di Indonesia. Hong berasal dari keluarga yang sederhana dan berhasil menamatkan kuliah sarjana di sebuah universitas “tak bernama.”

Akibat rutinitas pekerjaan sebagai pegawai rendahan di sebuah bank swasta, ia memilih untuk berkuliah di malam hari.

Satu kesamaan yang dilakukan Read dan Hong adalah mereka memiliki kebiasaan selalu menyisihkan uang dari penghasilannya setiap bulan untuk ditabung dan kemudian dibelikan saham.

Hong menjalani hidup hemat dan itu ia lakukan secara konsisten selama berpuluh-puluh tahun.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Wisuda TK Lengkap dengan Toga dan Lainnya, Belebihan?
Wisuda TK Lengkap dengan Toga dan Lainnya, Belebihan?
Kata Netizen
Jika Kita Tinggal di Rumah Subsidi Seluas 14 Meter Persegi
Jika Kita Tinggal di Rumah Subsidi Seluas 14 Meter Persegi
Kata Netizen
Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari 'Goceng'
Kini Naik Bus dari Bogor ke Jakarta Kurang dari "Goceng"
Kata Netizen
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Kata Netizen
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Kata Netizen
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Kata Netizen
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Kata Netizen
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Kata Netizen
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Kata Netizen
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Kata Netizen
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Kata Netizen
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Kata Netizen
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Kata Netizen
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Kata Netizen
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau