Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Stevan Manihuruk
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Stevan Manihuruk adalah seorang yang berprofesi sebagai Penulis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Apa yang Bisa Diinvestasikan bila Penghasilan Pas-pasan?

Kompas.com - 25/08/2023, 14:00 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Lo Kheng Hong dalam setiap kesempatan sering berkata dengan nada yang sangat memikat

Ada satu ungkapan dari Hong yang selalu ia berikan dalam tiap kesempatan. Ia mengatakan, “Ada 1% atau sekitar 3.130 orang lulusan Universitas Harvard (salah satu yang terbaik di dunia) yang punya uang $30 juta. Sementara Lo Kheng Hong hanya kuliah di salah Universitas di Jakarta yang tidak punya kampus. Setiap malam saya kuliah di gedung SMA yang disewa oleh universitas. Tetapi sekarang, Saya lebih kaya dari 99 % lulusan Universitas Harvard.”

Sisihkan Bukan Sisakan

Dari kisah hidup Read dan Lo Kheng Hong tadi, lantas apa yang bisa kita pelajari? Apakah kita masih menjadikan penghasilan pas-pasan sebagai alasan untuk tidak memulai berinvestasi? Apakah nasib dan pekerjaan kita saat ini masih “lebih sial” dari nasib Read yang hanya bekerja sebagai penjaga pom bensin serta petugas kebersihan?

Atau malah kita masih mencoba berkelit dengan berkata bahwa gaji petugas kebersihan di Amerika pasti jauh berbeda jika dibandingkan dengan Indonesia?

Jika banyak dari kita masih memiliki pemikiran seperi itu, maka bisa dikatakan sebenarnya kita memang tak ada niat sama sekali untuk berinvestasi.

Ada satu tips sederhana yang saya pelajari dan selalu saya praktikkan agar bisa konsisten dan punya uang untuk diinvestasikan adalah dengan berusaha menyisihkan bukan menyisakan. Apa bedanya?

Jika kita selalu berusaha untuk menyisakan, itu artinya kita berpikir bahwa gaji atau penghasilan yang kita peroleh setiap bulan akan kita gunakan terlebih dahulu untuk memenuhi seluruh kebutuhan. Kemudian ketika masih terdapat sisa dari uang itu, maka itulah yang akan kita tabung atau diinvestasikan.

Akan berbeda jika kita berusaha untuk menyisihkan. Itu artinya kita sudah memiliki hitung-hitungan bahwa dari setiap penghasilan bulanan yang diperoleh, kita akan langsung menyisihkannya sebagian untuk ditabung atau diinvestasikan. Kemudian dari sisa yang telah disisihkan kita gunakan untuk bermacam-macam keperluan.

Permasalahan yang sering terjadi ketika kita selalu memikirkan untuk menyisakan adalah ternyata kita tak lagi memiliki sisa gaji setelah gaji itu kita gunakan untuk memenuhi keperluan lain. Sehingga otomatis kita tak punya apa-apa lagi untuk ditabung atau diinvestasikan.

Mungkin kita akan berpikir akan mulai menyisakannya bulan depan. Akan tetapi pada praktiknya ternyata kejadian yang sama terus berulang.

Sebaliknya, ketika kita memiliki prinsip untuk selalu menyisihkan sebagian dari penghasilan yang kita dapat setiap bulan untuk ditabung dan diinvestasikan, kita akan terbiasa menjadi seorang yang disiplin dan bijak dalam menggunakan uang.

Dengan begitu kita sudah paham tentang tujuan apa yang ingin kita raih di masa depan. Tak akan jadi masalah jika hari ini harus hidup dengan sederhana, yang terpenting di hari tua nanti kita tidak akan sengsara atau menjadi beban bagi anak-anak kita.

Seni menikmati hidup tak melulu harus berfoya-foya, menghabiskan banyak biaya, sampai tak ada lagi yang tersisa.

Jika kita ingin jujur pada diri sendiri, kita akan mendapati penghasilan yang kita punya seringkali “bocor” untuk hal-hal yang sebenarnya bukan menjadi kebutuhan. Akibatnya kita menjadi berpikir bahwa penghasilan kita terlalu pas-pasan.

Seandainya pun suatu hari jabatan serta penghasilan kita meningkat hingga dua kali lipat, namun bila ternyata gaya hidup kita juga ikut meningkat, pasti kita akan kembali merasa penghasilan kita terlalu sedikit dan merasa tidak cukup memiliki uang untuk ditabung atau diinvestasikan.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Standarisasi MBG, dari Pengawasan hingga Sanksi

Kata Netizen
Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Mencari Jalan Tengah Wisuda Sekolah agar Terlaksana

Kata Netizen
6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

6 Tips Memilih Kambing yang Cukup Umur untuk Kurban

Kata Netizen
Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau