Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agustian Deny Ardiansyah
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Agustian Deny Ardiansyah adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Nihilnya Isu Lingkungan dalam Baliho-baliho Politik

Kompas.com - 08/09/2023, 15:20 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Maka dari itu, ketika kontestan pemilu menyuarakan kepeduliannya terhadap lingkungan, itu akan menggambarkan sikapnya dalam mengantisipasi dampak-dampak serta risiko dari semakin memburuknya lingkungan, yang mungkin akan terlihat dari kebijkan serta program-program yang akan ia lakukan.

  • Menjadi Tempat Tumbuh Kita Hari Ini dan Anak Cucu Kita Kelak

Sebagai kota dengan penduduk yang padat, Jakarta telah mengalami berbagai macam bencana lingkungan, seperti longsor, banjir, asap, kekeringan, kebakaran, hingga yang sedang menjadi perbincangan hangat belakangan ini adalah polusi.

Pemerintah berusaha menangani polusi ini dengan mengeluarkan kebijakan untuk Work From Home (WFH) bagi ASN. Akan tetapi, apakah hal tersebut efektif untuk mengurangi dampak polusi tanpa dibarengi dengan kebijakan yang langsung menyasar sumber masalah polusi lingkungan yang konkret?

Oleh karenanya, penting bagi kontestan pemilu untuk mengangkat isu lingkungan ini sebagai bagian dari upaya merawat tempat tumbuh kembang kita hari ini serta untuk anak-cucu kita kelak.

  • Berdampak pada Sektor Kesehatan

Jika lingkungan sehat tentu akan membuat setiap masyarakat juga sehat. Ketika lingkungan itu baik, bagus dan memiliki nilai untuk meregenerasi alam menjadi titik tumbuh, bisa dipastikan orang di dalamnya akan sehat.

Sebaliknya ketika lingkungan yang kita tinggali berbagai sumber kehidupan, seperti air, udaya, serta tanahnya tercemar berbagai zat yang membahayakan kesehatan, tentu akan membuat orang yang meninggalinya tidak sehat pula.

  • Berkurangnya Keanekaragaman Hayati

Lingkungan yang tidak sehat, tak hanya memengaruhi kualitas hidup manusia, melainkan juga makhluk hidup lain, termasuk hewan dan tumbuhan.

Di Indonesia sudah banyak hewan yang berada dalam status terancam punah, serta beribu-ribu hektar kawasan hutan yang dibabat habis demi digunakannya lahan itu untuk berbagai kepentingan yang tak mengindahkan kelestarian lingkungan.

Dengan adanya kontestan pemilu yang peduli dan mau menyuarakan isu lingkungan serta memiliki orientasi untuk memperbaiki lingkungan, itu mengisyaratkan ia akan berupaya untuk mengurangi dampak buruk lingkungan dengan membuat program-program serta kebijakan yang relevan bagi kelestarian lingkungan.

Tentunya masih banyak lagi yang dapat menjadi alasan kenapa seorang kontestan pemilu harus penting menyuarak isu lingkungan di balihonya.

Hal itu karena lingkungan adalah tempat kita hidup dan melangsungkan kehidupan, sehingga kita tidak peduli dan mulai merawat serta memperbaikinya, lalu apa yang akan kita berikan pada anak-cucu kita di masa depan?

Ayo suarakan isu lingkungan di baliho-balihomu, jangan hanya berpikir untuk koalisi gemuk dan ramping saja.

Salam Lingkungan Lestari, Salam Peduli Lingkungan.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kenapa Baliho Kontestan Pemilu Nihil Isu Lingkungan?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
'Fatherless' bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

"Fatherless" bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

Kata Netizen
Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Kata Netizen
Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Kata Netizen
Apa yang Membuat Hidup Sederhana Jadi Pilihan?

Apa yang Membuat Hidup Sederhana Jadi Pilihan?

Kata Netizen
Pembelajaran dari Ramadan, Minim Sampah dari Dapur

Pembelajaran dari Ramadan, Minim Sampah dari Dapur

Kata Netizen
Bagaimana Premanisme Bisa Hidup di Tengah Kehidupan?

Bagaimana Premanisme Bisa Hidup di Tengah Kehidupan?

Kata Netizen
Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kata Netizen
Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Kata Netizen
Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kata Netizen
Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Kata Netizen
Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Kata Netizen
Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Kata Netizen
'Mindful Eating' di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

"Mindful Eating" di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau