Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Dampaknya bisa jadi data-data e-wallet dan rekening bank dikacaukan sehigga tidak sesuai dengan sebenarnya. Selain itu, misalnya, data kredit macet perusahaan A menjadi data kredit atas nama perusahaan B. Ketika itu terjadi, tentu akan kacau dan merembet ke kegiatan lainnya.
Melihat serangkaian kemungkinan-kemungkinan terjadi dari adanya serangan hacker, angkatan siber diperlukan di era digital sebagai benteng pertahanan secara nasional.
Bila itu bisa dimaksimalkan, bukan tidak mungkin akan menjamin kepercayaan dan rasa percaya diri bangsa atas keamanan negara. Tentu untuk mengisi kursi-kursi staf angkatan siber mesti terus dibekali dengan teknologi yang terus berkembang.
Pelaksanaannya dalat diatur dengan peraturan kemiliteran yang disisipkan matra yang sudah ada atau membuat matra sendiri. Jadi, tugas yang diharapkan adalah bukan hanya sekadar memberantas, tetapi mencegah serangan siber.
Namun, yang perlu diperjelas dari tugas angkatan siber ini bukan untuk seenaknya memantau segala aktivitas digital masyarakat Indonesia, tetapi mesti ada guideline-nya.
Ibarat CCTV, angkatan siber mesti bisa mendeteksi secara otomatis aktivitas-aktivitas mencurigakan untuk kemudian dianalisis lebih lanjut terhadap serangan tak terduga dari hacker.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Ancaman Kedaulatan Bangsa Bukan Hanya dari Darat, Laut, dan Udara"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.