Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yunita Kristanti Nur Indarsih adalah seorang yang berprofesi sebagai Pendidik. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Peran Penting Kader PKK terkait Pemberdayaan Perempuan untuk Keluarga

Kompas.com - 31/10/2023, 11:23 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Melihat betapa seriusnya permasalahan yang mesti dihadapi, membuat peran serta fungsi PKK dan kader-kadernya begitu krusial. Meningkatnya kehamilan berisiko menjadi sebuah sumber permasalahan bagi kelangsungan kesejahteraan keluarga.

Sudah semestinya kader PKK dapat diandalkan sebagai motor penggerak kesejahteraan keluarga. Memberikan asesmen terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat dan kemudian membuat kerangka program yang bisa dilakukan secara nyata untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan masyarakat.

Perempuan yang tergabung dalam PKK juga adalah motor penggerak dalam keluarga. Sejatinya hal ini bisa membuka selubung masalah yang terjadi dalam lini keluarga.

Bagaimana pun juga perempuan bisa memegang peranan dalam mengubah tatanan dengan melakukan pemberdayaan, walaupun tentu tidak mudah.

Melatih keterampilan seperti membuat rajutan, menyulam, membuat berbagai olahan menarik kuliner, memberikan ide-ide kreatif pemberdayaan ekonomi untuk tujuan pemberdayaan menjadi fokus. Kata kuncinya adalah kesejahteraan.

Optimalisasi fungsi dan peran PKK menjadi sangat penting untuk pengembangan hajat hidup masyarakat. Salah satunya yang sekarang sedang digiatkan adalah ketahanan pangan.

Penyuluhan mengenai membuat pupuk dari limbah (ecoenzym) yang kemudian digunakan untuk memberi pupuk tanaman-tanaman pangan yang bisa ditanam di rumah juga sebagian ide kreatif yang bisa dilakukan oleh kader-kader PKK.

Berdaya PKK, berdaya perempuan dan keluarga.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tim Penggerak PKK: Suara Pemberdayaan Perempuan untuk Keluarga"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau